Jumat, 20 Oktober 2017

Amalan Bulan Arafah (Habib Idrus Bin Muhammad Alaydrus)

Like share insya allah berkah
BACAAN -BACAAN KETIKA HARI AROFAH
1.Membaca Sholawat 1000x
2. Barang siapa yang membaca Surat Al Ikhlas 1000x pada hari Arofah,maka sama baginya pahala seperti wukuf di Arofah,diampuni segala dosanya,serta dikabulkan segala hajat nya.
3. Selanjutnya membaca 1000x 👇:

👈لا َإِلٰهَ اِلّاَ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ،لَهُ مُلْكُ وَ لَهُ الْحَمْدُ يُحيِيْ وَ يُمِيْتُ وَ هُوَ عَلَى كُلِّ شَئٍْ قَدِيْرٌ ١٠٠٠x

4.Ijazah dari Waliyallah AlQutb Alhabib Abdul Qodir bin Ahmad Assegaf (Jeddah)

اجازة من ولي الله القطب الحبيب عبد القادر بن احمد السقاف (جدّة):

Hendaknya membaca bacaan tersebut di waktu ashar pada hari arofah sebanyak 7x 👇:

👈اللّٰهُمَّ اجْعَلْنَا مِنَ الْوَاقِفِيْنَ وَ الْمُتَضَرِّعِيْنَ فِي الْعَرَفَةِ ٧x 

Artinya: Ya Allah jadikanlah kami termasuk orang-orang yang wukuf dan merendahkan diri di Arofah
Afdholnya bacaan -bacaan tersebut dibaca pada ashar hari arofah
Ikuti sll dan like fans page 👉habib idrus bin Muhammad alaydrus
Atas nama pribadi dan keluarga jika kalau ada kesalahan dr diri sy dan keluarga tlng di bukakan minta maaf sebesar2 nya
Perbyk amal di hari arofah ini untuk sll mendapat ridho ALLAH SWT 

بارك الله فيكم

Doa Al Habib Idrus bin Muhammad Alaydrus untuk ROHINGYA



Allah Ta’ala memberikan kemerdekaan kepada orang-orang muslimin, dan merek-mereka yang berniat untuk menghancurkan kaum muslim akan dihancurkan oleh Allah Ta’ala.

Ya Allah, berikan kekuatan kepada saudara-saudara muslim kita yang berada di Rohingya.. Berilah tetap iman dan islam dalam diri mereka yang tersakiti, teraniaya dan terdzalimi oleh orang – orang yang tidak bertanggung jawab.

Ya Allah, kami hanya bisa berdo’a dan menyebut namaMu Ya Allah..

Kami berdo’a dan menyebut namaMu untuk mereka Ya Allah, berikan kekuatan untuk mereka yang terluka makin dalam..  berikan pertolongan kepada mereka Ya Allah..

Entah apa yang harus kami perbuat, tetapi melalui do’a kami dan kami menyebut namaMu Ya Allah, kami berharap Engkau memberikan pertolongan kepada mereka.
Mereka yang tesakiti, teraniaya bahkan terbunuh disana... mungkin itu semua terjadi karena dosa kami yang disini

Ya Allah, kami tidak tega melihat mereka dibakar hidup-hidup di hari Raya Ya Allah..
Sementara kami disini dapat menikmati sajian daging yang lezat..

Melalui do’a ini Ya Allah, melalui permohonan ini dari kami... ampuni dosa dosa mereka, berikan pertolongan kepada mereka Ya Allah..

Kami yang hanya bisa menonton dan melihat gambar-gambar mereka dibakar, dibunuh dan dianiaya hanya mampu berdo’a dan berdzikir menyebut namaMu untuk mereka..
Wahai Yang Maha Kuat lagi Maha Perkasa.. hinakan mereka yang menghinakan kaum muslimin.. sedikitkanlah jumlah mereka Ya Allah, hancurkan mereka yang menghancurkan kaum muslimin Ya Allah..

Mereka umat kekasihMu Nabi Muhammad SAW, Engkau yang sayang kepada ummat Nabi Muhammad SAW, selamatkanlah mereka ya Allah


Kamis, 19 Oktober 2017

Sholawat untuk cepatnya terkabul hajat (Ijazah dari kakek Al Habib Murtadho bin Abu Bakar bin Thohir)

Ijazah Al  Habib Murtadho bin Abu Bakar bin Thohir yang mana ijazah ini beliau dapat dari kakek beliau AlHabib Abdullah bin Husen bin Thohir (pengarang kitab Sulamut Taufiq)

1. Sholawat untuk cepat terkabulnya hajat
اللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى الِ سَيِّدِنَا مُحَمّدٍصَلَاةَ عَبْدٍ قَلَّتْ حِيْلَتُهُ 
وَرَسُوْلُ اللّٰهِ وَسِيْلَتُهُ
وَاَنْتَ لَهَا يَاإِلٰهِي وَلِكُلِّ كَرْبٍ عَظِيْم

فَفَرِّجْ مَا أَنَا فِيْهِ بِسِرٍّ : بِسمِ الله الرحمن الرحيم
2. Pembelajaran Kitab Sulamut Taufiq
3.Pembacaan Qosidah Yaa Arhamarrohimin


Silahkan di share dan di amalkan.. Barokallah fiikum

Selasa, 14 Maret 2017

KEUTAMAAN TIDUR DALAM KEADAAN SUCI (Habib Idrus Bin Muhammad Alaydrus)

KEUTAMAAN TIDUR DALAM KEADAAN SUCI
Sebelum menutup lembar kegiatan dengan istirahat di malam hari, hendaklah kita membasuh muka dan anggota badan lainnya dengan air wudhu. Sebab bila kita tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bermalam bersama kita dan mendoakan diri kita dengan ampunan.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ بَاتَ طَاهِرًا بَاتَ فِي شِعَارِهِ مَلَكٌ، لاَ يَسْتَيْقِظُ سَاعَةً مِنَ اللَّيْلِ إِلاَّ قَالَ الْمَلَكُ: اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِعَبْدِكَ فَلاَنًا، فَإِنَّهُ بَاتَ طَاهِرًا.
Barang siapa yang bermalam dalam keadaan suci, maka ada satu malaikat ikut bermalam di syi’ar-nya. Tidaklah ia terbangun sesaat pada malam hari melaikan malaikat itu berkata: “Ya Allah, berilah ampunan bagi hamba-Mu Fulan, sebab ia bermalam dalam keadaan suci.” (Hadis hasan riwayat Ibnul Mubarak. Lihat: ash-Shahihah No 2539)
Pada riwayat lain beliau bersabda:

طَهِّرُوْا هَذِهِ اْلأَجْسَادَ طَهَّرَكُمُ اللَّهُ، فَإِنَّهُ لَيْسَ عَبْدٌ يَبِيْتُ طَاهِرًا إِلاَّ بَاتَ مَعَهُ مَلَكٌ فِي شِعَارِهِ، لاَ يَنْقَلِبُ سَاعَةً مِنَ اللَّيْلِ إِلاَّ قَالَ: اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِعَبْدِكَ، فَإِنَّهُ بَاتَ طَاهِرًا.

Sucikanlah tubuh kalian -semoga Allah menyucikan kalian-, sebab tidaklah seorang hamba bermalam dalam keadaan suci, melainkan akan ada satu malaikat ikut bermalam di syiar-nya, tidaklah ia berbalik sesaat pada malam hari melainkan malaikat itu berkata: “Ya Allah, ampunilah hamba-Mu Fulan, sebab ia bermalam dalam keadaan suci. (Hadis hasan. Lihat Shahih al-Jami’ No 3936)
Arti “ syiar “ pada hadis di atas adalah pakaian, kain atau semisalnya yang menempel pada badan seseorang.
☆ SEKIRANYA MENINGGAL PADA MALAM ITU
Bila seseorang bersuci, kemudian membaca doa di bawah ini, kemudian ternyata ia meninggal dunia pada malam harinya, maka ada keutamaan khusus baginya.
Dari al-Bara' bin 'Azib a ia berkata: Nabi shallallahu alaihi wa sallam berkata kepadaku: "Apabila engkau hendak mendatangi tempat tidurmu maka wudhulah seperti wudhu untuk shalat, kemudian rebahkan (badanmu) di atas bahu sebelah kanan kemudian ucapkanlah:"

اللَّهُمَّ أَسْلَمْتُ وَجْهِيْ إِلَيْكَ، وَفَوَّضْتُ أَمْرِيْ إِلَيْكَ، وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِيْ إِلَيْكَ، رَغْبَةً وَرَهْبَةً إِلَيْكَ، لاَ مَلْجَأَ وَلاَ مَنْجَا مِنْكَ إِلاَّ إِلَيْكَ، اللَّهُمَّ آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِيْ أَنْزَلْتَ وَنَبِيِّكَ الَّذِيْ أَرْسَلْتَ.

[Ya Allah, aku serahkan wajahku kepada-Mu, aku pasrahkan urusanku kepada-Mu, dan aku sandarkan punggungku kepada-Mu dengan penuh harap (akan rahmat-Mu) dan cemas (akan siksa-Mu), tiada perlindugan dan pertolongan dari (siksa-Mu) kecuali hanya kepada-Mu, ya Allah aku beriman dengan kitab-Mu yang telah Engkau turunkan dan Nabi-Mu yang telah Engkau utus].” Apabila engkau meninggal dunia pada malam itu, niscaya engkau dalam keadaan fitrah (di atas sunnah). Dan jadikanlah doa tersebut sebagai ucapan terakhirmu. (HR. al-Bukhari No 247)
Semoga Allah memberikan taufik kepada kita untuk menerapkan hadis ini setiap hari. Allahumma aamiin.

Kamis, 16 Februari 2017

BAHAYA LISAN (Habib Idrus bin Muhammad Alaydrus)

RASULULLAH SAW bersabda :
"Barang siapa yang diam maka ia akan selamat" (HR. At Tirmidzi)

Lisan diciptakan oleh ALLAH SWT untuk memperbanyak dzikir, membaca Al-Qur’an, dan membimbing manusia untuk menempuh jalan yang benar. Maka, pergunakanlah lisanmu dalam urusan agama dan dunia. Apabila engkau pergunakan lisan tidak sejalan dengan tujuan penciptaannya, maka engkau telah mengingkari nikmat ALLAH SWT dan mendurhakai perintah-Nya.
Lisanmu adalah anggota badan
yang paling utama, ia dapat menjadi sebab seseorang dengan masuk syurga (bagi yang mampu menjaganya) namun ia juga yang paling banyak menjerumuskan manusia dalam neraka, melalui perbuatan dusta, menuduh orang lain tanpa bukti, memaki orang lain, memfitnah, menggunjing, dan seterusnya.
maka jaga lisanmu supaya ia tidak menjerumuskanmu ke jurang neraka.
Luqman al-Hakim berkata
kepada putranya :
“Andaikata bicara itu adalah perak, maka diam adalah emas.”
ketahuilah.. apapun yang keluar dari lisan kita kelak akan ada hisab dan pertanggung jawabannya. maka hindarilah berbicara hal-hal yang tidak bermanfaat, karena itu akan membuat kita menyianyiakan waktu kita dari hal hal yang bermanfaat. apalagi jika pembicaraan itu mengandung keburukan.
berikut ini adalah beberapa perkara dari bahayanya lisan yang paling sering dilakukan manusia. maka jagalah lisan kita darinya :
1. Berkata bohong
RASULULLAH SAW bersabda :
"sesungguhnya berdusta adalah salah satu pintu dari pintu-pintu kemunafikan"
2. Ingkar janji
Janji adalah hutang yang harus dibayar. Perbuatan ingkar janji juga merupakan salah satu pintu dari pintu-pintu kemunafikan, dan ALLAH SWT sangat melarangnya.
ALLAH SWT Berfirman dalam surat Al-Maidah ayat 1
"Hai orang-orang yang beriman, penuhilah akad-akad (janji) itu"
3. Ghibah (menggunjing orang lain)
Orang yang ghibah maka sama saja ia memakan daging saudaranya yang telah mati. adapun batasan ghibah adalah segala bentuk membicarakan orang lain yang mana apabila pembicaraan tersebut terdengar oleh orang yang dibicarakan akan membuatnya marah atau sakit hati. dan orang yang mendengarkannya maka baginya adalah dosa yang sama dengan orang yang berbicara.
RASULULLAH SAW bersabda :
"Berhati-hatilah kalian dari perbuatan ghibah, karena sesungguhnya ghibah itu lebih berat dari zina. seorang pelaku zina yang bertaubat maka taubatnya diterima oleh ALLAH, sedangkan seorang pelaku ghibah yang bertaubat dosanya tidak akan diampuni oleh ALLAH hingga ia dimaafkan oleh orang yang digunjingnya"
4. Berbantah-bantahan dan saling
mendebat dengan tujuan mencela pendapat orang lain, dan mendustakannya serta menganggap remeh orang yang mengatakannya
5. Memuji diri sendiri
karena memuji diri sendiri dapat menimbulkan sifat sombong dan riya'
6. Mencaci maki orang lain
RASULULLAH SAW tidak pernah berkata buruk apa lagi mencaci maki orang lain. walau itu orang kafir sekalipun. Dalam suatu riwayat dijelaskan :

لَمْ يَكُنْ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم فَاحِشًا وَلاَ لَعَّاناً ولا سباباً

“Nabi saw. bukanlah orang yang biasa mengucapkan kata-kata jorok, bukan pengutuk dan bukan pula tukang cacimaki,” [HR. Muslim dari Anas].
dalam riwayat lain juga dijelaskan. suatu ketika Sahabat Abu Hurairah pernah meminta kepada Nabi agar mendoakan kecelakaan, keburukan atau kesengsaraan bagi orang-orang musyrik. Namun RASULULLAH SAW mengatakan : 

إِنِّي لَمْ أُبْعَثْ لَعَّانًا ، وَإِنَّمَا بُعِثْتُ رَحْمَةً

“Aku tidak diutus Tuhan untuk mengutuk orang. Aku diutus hanya untuk menyebarkan kasih sayang”. (HR. Muslim).
Belakangan ini banyak sekali masyarakat yang dengan mudah mencaci maki orang lain, dan lebih parahnya yang dicaci maki tersebut adalah para alim ulama, habaib, kyai. jika kepada orang kafir saja RASULULLAH melarang untuk mencaci maki, apalagi mencaci alim ulama kyai, lebih-lebih Habaib yang beliau merupakan Dzuriyatun Nabi. 
 Banyak orang yang salah mengartikan demokrasi sebagai bentuk kebebasan dalam berpikir dan berpendapat, sehingga banyak masyarakat yang dengan bebas bicara, menulis dan bertindak semaunya. Apalagi dengan banyaknya media-media sosial yang membuat hampir tak ada sekat dan jarak di muka bumi ini. Semua orang dapat mengungkapkan apa saja di internet, khususnya media sosial. Hal ini bagaikan pisau bermata dua. jika penggunanya mampu menggunakan dengan benar sesuai syariat maka akan mengandung kemanfaatan. namun jika salah maka baginya segala macam bentuk kemudhorotan. dari hal yang berbau pornografi, fitnah, hasutan dan hujatan, semua tak bisa lagi dibendung. orang tidak lagi bisa membedakan mana roti mana kotoran, mana kebenaran dan mana kebathilan, semua dianggap sama. Sehingga banyak orang yang terperdaya oleh nya. tanpa sadar dia telah menyakiti hati orang lain dengan apa yang ditulisnya, dengan apa yang dibicarakannya. 
Di tengah kebenaran yang serba kabur ini, kita perlu kembali berpegang kepada akhlak sang Nabi, yang sebagian tercermin pada akhlak para ulama, yang benar-benar ulama, meski ia jarang tampil di media. Kita perlu mengingat kembali, dengan tujuan apa RASULULLAH diutus ke dunia: menyempurnakan akhlak manusia (liutammima makaarimal akhlak). Jika kita belum bisa jadi orang alim, minimal kita cinta dengan orang alim. Jika kita belum bisa menjadi orang yang shaleh, minimal kita cinta dengan orang shaleh. Jika kita belum mampu menjadi orang berakhlak, minimal kita cinta dengan orang yang berakhlak. Bukan justru menghujatnya, menghinanya, mencacinya, dengan kata-kata kasar yang melukai.
Kita boleh tak sepakat dengan siapapun, kepada tokoh, ulama, Habaib, Namun bukan berarti kita boleh untuk tidak menghormatinya, apalagi mencelanya. Berpendapatlah dengan santun agar tidak dosa dan melukai hati.
jika RASULULLAH SAW saja, manusia yang paling mulia dan tinggi derajatnya saja tidak pernah mau mencaci maki orang lain, maka pantaskah kita yang penuh dosa ini saling mencela dan mencaci? apalagi dicela dan dicaci maki itu adalah seorang alim ulama, kyai, Habaib, yang mana beliau semua adalah pewaris para Nabi yang akan menuntun kita menuju jalan yang ALLAH Ridhoi.

7. Namimah (mengadu domba)
RASULULLAH SAW bersabda :
"tidak akan masuk surga para pengadu domba" (HR. Bukhori)

Dalam riwayat lain RASULULLAH SAW juga bersabda:
“Yang amat dicintai ALLAH SWT ialah yang terbaik akhlaknya, yang dermawan lagi gemar menjamu orang, yang dapat menyesuaikan diri lagi dapat diikuti penyesuaian dirinya itu, sedang yang amat dibenci di sisi ALLAH ialah orang-orang yang suka berjalan dengan berbuat adu domba, yang memecah belah antara saudara-saudara, lagi pula mencari-cari alasan untuk melepaskan diri dari kesalahan-kesalahan”. (H.R. Ahmad)
Batasan Namimah adalah segala sesuatu perbuatan yang membuat 2 pihak yang sebelumnya baik menjadi saling bermusuhan dan saling membenci.

8. Bergurau, mengejek, dan
menghina orang lain.
yang dilarang disini adalah senda gurau yang berlebihan, karena ia dapat menimbulkan banyak tertawa, dan banyak tertawa dapat mematikan hati. apa lagi jika didalamnya terdapat ejekan atau hinaan kepada orang lain.
ALLAH SWT berfirman dalam surat Al Hujurat ayat 11 :
"Wahai orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengejek kaum yang lainnya"

Kedelapan penyakit lisan di atas
dapat disembuhkan dengan cara
bersikap diam dan tidak
berbicara apabila tidak ada
keperluan. Semoga ALLAH memberikan kemudahan pada kita untuk menjaga lisan kita dari hal-hal yang dibenci dan tidak diRidhoi oleh ALLAH SWT.

Selasa, 14 Februari 2017

Do'akan saudaramu saat dia tak mengetahuinya (Habib Idrus Bin Muhammad Alaydrus)





RASULULLAH SAW bersabda:

دَعْوَةُ الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ لأَخِيْهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ مُسْتَجَابَةٌ عِنْدَ رَأْسِهِ مَلَكٌ مُوَكَّلٌ. كُلَّمَا دَعَا ِلأَخِيْهِ بِخَيْرٍ، قَالَ الْمَلَكُ الْمُوَكَّلُ بِهِ: آمِيْنَ. وَلَكَ بِمِثْلٍ.

Do'a seorang muslim kepada saudaranya,yang tidak diketahui oleh saudaranya adalah dikabulkan. pada kepala orang yang berdo'a tersebut ada malaikat yang di utus oleh ALLAH, setiap dia berdo'a kebaikan untuk saudaranya tersebut, Berkata sang malaikat : "Amiin...dan untuk-mu juga seperti doa-mu"



Islam mengajarkan umatnya agar dapat mengikat hubungan antara saudaranya sesama muslim dalam berbagai keadaan dan di setiap saat. dan salah satunya adalah dengan do'a. Do’a seorang muslim kepada saudaranya karena Allah di saat saudaranya tidak mengetahuinya adalah do’a yang sangat utama dan do’a yang terijabah (terkabul), dan Orang yang mendo’akan saudaranya tersebut akan mendapatkan do'a yang sama dari malaikat2 Allah, sama seperti apa yang dia do'akan untuk saudaranya. karena saat itu ada malaikat yang di utus oleh ALLAH untuk mengaminkan do’a orang tersebut kepada suadaranya di saat saudaranya tidak mengetahuinya. maka do'akanlah saudara sesama muslim mu tanpa engkau harus mengumbar do'a tersebut kepada orang lain. 
Semoga ALLAH SWT menjadikan kita semua ke dalam golongan mereka yanh mendapat karunia dan keutamaan dari-Nya. Aamiin...

Selasa, 17 Januari 2017

RIYA' Sang Penghancur Ibadah (Habib Idrus Bin Muhammad Alaydrus)

Syarat paling utama suatu amalan diterima di sisi Allah adalah ikhlas. Tanpanya, amalan seseorang akan sia-sia belaka. Syaitan tidak henti-hentinya memalingkan manusia, menjauhkan mereka dari keikhlasan. Salah satunya adala melalui pintu riya’ yang banyak tidak disadari setiap hamba. Riya masuk kedalam hati manusia dengan sangat halus tanpa disadari. ia bagaikan Semut Hitam yang berjalan diatas batu hitam ditengah kegelapan malam (tidak kelihatan)


lalu apa Riya' itu??? dan apa bahaya dari sifat riya'???
Riya’ adalah seseorang beramal shalih dengan maksud untuk dilihat/dipuji oleh orang lain.

sifat riya' sangatlah berbahaya. salah satunya dia adalah sebagai penghancur ibadah.
Jika seseorang beribadah dengan maksud pamer di hadapan manusia, maka ibadah tersebut batal dan tidak sah. Ada pula jika riya’ yang muncul di tengah-tengah ibadah maka ada dua keadaan. Jika amalan ibadah tersebut berhubungan antara awal dan akhirnya, misalnya ibadah sholat, maka riya’ akan membatalkan ibadah tersebut jika tidak berusaha dihilangkan dan tetap ada dalam ibadah tersebut. Jenis yang kedua adalah amalan yang tidak berhubungan antara bagian awal dan akhir, shodaqoh misalnya. Apabila seseorang bershodaqoh seratus ribu, lima puluh ribu dari yang dia shodaqohkan tercampuri riya’, maka shodaqoh yang tercampuri riya’ tersebut batal, sedangkan yang lain tidak.

sifat riya' mampu hinggap ke hati siapa saja. maka berhati-hatilah. Beribadahlah dengan ikhlas karena ALLAH SWT. Ikhlas memang sangat berat. Fitnah dunia membuat hati ini susah untuk ikhlas. Namun, berat buka berarti tidak bisa bukan?? Cobalah kita renungkan setiap amalan kita, sudahkah terbebas dari maksud duniawi? sudahkah semuanya murni ikhlas karena Allah Ta’ala? Jangan sampai ibadah yang kita lakukan siang dan malam menjadi sia-sia tanpa pahala. Sungguh, ikhlas memang berat. Urusan niat dalam hati bakanlah hal yang mudah. Tidaklah salah jika Sufyan ats Tsauri rahimahullah mengatakan, “ Tidaklah aku berusaha untuk membenahi sesuatu yang lebih berat daripada meluruskan niatku, karena niat itu senantiasa berbolak balik”
Semoga ALLAH membimbing kita menjadi pribadi-pribadi yang ikhlas. 
Wallahua'lam...