Jumat, 19 Februari 2016

Habib Idrus Bin Muhammad Alaydrus (Jalsatul Itsnain Majelis rasulullah SAW Jawa Timur) _Hadits 9

“Bismillahirrahmanirrahim nawaitu ta’alluma wa at-ta’liima wa at-tadzakkuro wa at-tadzkiiro wa an-naf’a wa al-intifaa’a wa al-ifaadata wa al-istifaadah wa al-hatstsa ‘ala at-tamassuki bikitaabillahi wa sunnati Rosuulihi wa ad-du’ai ila al-hudaa wa ad-dalaalata ‘ala al-khoiri ibtigho’an waj-hillahi wa mardhatihi wa qurbihi wa thawabihi minallahi ta’ala”.
Dibuka hadist yang ke 9 :
“Qola Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, Albakhilu man dzukkirtu ‘indahu falam yusalli ‘alayya (Hadisun Sahih Rawahul Imami Ahmad)”.
[“Orang yang bakhil ialah apabila orang yang menyebut namaku padanya dia tidak bershalawat atasku”.]
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh..
Alhamdulillah segala puji bagi Allah swt yang telah memberikan kepada kita segala kemuliaan-Nya, segala kenikmatan-Nya sehingga di malam hari yang sangat mulia ini kita dikumpulkan oleh Allah swt dalam kecintaan kepada nabi kita Muhammad saw. Mudah-mudahan rasa cinta tersebut tidak dihapus oleh Allah swt, mudah-mudahan rasa sayang tersebut tidak dihilangkan oleh Allah swt, mudah-mudahan rasa rindu kita kepada nabi Muhammad saw semakin ditambah dan ditambah dan ditambah oleh Allah swt sehingga kita bisa berkumpul dengannya di surga-Nya Allah swt amiin ya rabbal’alamiin.
Alhamdulillah didalam pembahasan kitab Mukhtarul Hadist yang senantiasa kita baca di malam selasa di jalsatul istnanin ini Majelis Rasulullah Jawa Timur menerangkan tentang bagaimana orang-orang yang digambarkan oleh Rasulullah, yang mana dicontohkan oleh Rasulullah mereka yang tidak mau menyebut nama Rasulullah ketika nama Rasulullah disebutkan di dalam majelis, shallu’alannabi Muhammad..!

Mereka yang tidak mau menyebutkan nama Rasulullah di dalam suatu majelis atau bahkan tidak mau membalasnya maka itu kata Rasulullah saw didalam pembahasan hadist tersebut adalah contoh orang-orang yang kikir, orang-orang yang bakhil, orang-orang yang pelit. Makanya disini dikatakan dalam pembahasan hadist tersebut :
“Albakhilu (orang-orang yang bakhil, orang-orang yang pelit) man dzukkirtu ‘indahu (yang disebutkan nama saya kata Rasulullah) falam yusalli ‘alayya (dia tidak mau membalasnya, dia tidak mau menyebutkannya). Makanya jikalau kita mendengarkan nama Rasulullah maka balaslah ‘Allahumma shalli’ala Muhammad’, karena yang kita sebut ini adalah manusia yang sangat peduli dengan kita semuanya, manusia yang sangat cinta dengan kita semuanya bahkan kecintaannya melebihi kecintaan orang tua dengan anaknya. Contohnya jikalau orang tua tersebut cinta dengan anaknya jikalau anaknya menderita sakit maka orang tua tersebut sangat bingung bagaimana mengobati anak tersebut, dibawa ke dokter, dicarikan obat, biarpun tengah malam karena orang tua tersebut sangat sayang dengan anaknya. Kecintannya Rasulullah, kecintaan nabi Muhammad saw ‘Allahumma shalli wasallim ‘alay’ itu melebihi daripada kecintaan orang tua terhadap anaknya. Apalagi kecintaan anak dengan ibunya/bapaknya makanya cintanya orang tua dengan anaknya itu lebih besar daripada cintanya anak dengan orang tuanya. Anak jikalau mungkin sudah kaya, sudah tinggi jabatannya mempunyai ini dan itu mungkin lupa dengan orang tuanya. Begitupun lebih dahsyat lagi cintanya orang tua kepada anaknya tidak akan pernah sirna, kecintaannya Rasulullah melebihi daripada itu semuanya!
Makanya mereka orang-orang yang kikir, orang-orang yang pelit, orang-orang yang bakhil ketika disebutkan nama nabi Muhammad dia tidak mengucapkan ‘Allahumma shalli wasallim ‘alay’. Berarti kita atau mereka yang tidak menjawab ‘Allahumma shalli wasallim ‘alay’ adalah contoh orang-orang yang apa? orang-arang yang kikir, bukan saya yang bicara tapi Rasulullah saw. Karena shalawat kepada nabi Muhammad, kecintaan nabi Muhammad melebihi daripada kecintaan semua. Makanya shalawat itu adalah senjata yang paling ampuh dari segala penyakit dan noda yang akan menghapuskan segala dosa dengan kita apa? dengan kita membaca shalawat terhadap baginda nabi kita Muhammad saw. Maka jikalau didalam majelis ketika anda membaca Al Qur’an ‘Muhammad Rasulullah..’ jawab juga ‘Allahumma shalli wasallim ‘alay’.
Karena disitu terdapat rahasia yang begitu agung yang diletakkan oleh Allah swt kepada nabi kita Muhammad saw.
Diceritakan didalam salah satu cerita ada seseorang itu yang terkena penyakit ‘ain, penyakit ‘ain itu penyakit mata (bukan mata buta atau sakit mata), terkena mata!. Diceritakan di kota Hadramaut di kota orang soleh disalah satu kota yang namanya kota Shibam. Kota Shibam itu terkenal dengan matanya, maka jangan sekali-kali jikalau kita masuk di kota Shibam itu bisa-bisa kita terkena dengan matanya orang. Ada kejadian itu orang yang bisa memberikan penyakit jikalau melihat orang dengan rasa dengki itu ada itu penyakit. Makanya hati-hati makanya kata Rasulullah saw :
‘Hati-hatilah dengan firasatnya orang mukmin karena melihat dengan cahaya-Nya Allah swt’.
Makanya jikalau kita melihat kenikmatan yang ada di teman-teman kita atau saudara-saudara kita maka katakanlah ‘masyaAllah tabarakAllah’. Jikalau teman anda punya motor baru, keren jangan sekali-kali anda katakan ‘wah bagus banget’ ini tanpa anda katakanlah ‘masyaAllah tabarakAllah’ bisa-bisa itu motor nanti bisa celaka alias rusak dan lain-lain karena mata sebagian orang yang mempunyai kekuatan yang begitu tinggi. Maka kita diajarkan oleh ulama bagaimana meredam matanya seseorang supaya matanya itu karena dengan kekuatan yang dia miliki bisa semakin hari semakin tidak ada daripada penyakit mata tersebut, maka perbanyak daripada dalam diri kita di dalam hati kita untuk membaca shalawat kepada Rasulullah saw, perbanyak itu. Maka jikalau sudah anda sudah memperbanyak shalawat kepada baginda nabi kita Muhammad saw maka niscaya mata yang dimiliki oleh seseorang tersebut kekuatannya yang sedemikian kuat akan diredam oleh Allah swt dan tidak ada artinya melebihi daripada kekuatan shalawat kepada Rasulullah saw.
Ceritanya bahwasanya ini orang masuk ke kota Shibam kota di Hadramaut sana yang terkenal seperti tadi saya katakan terkenal dengan matanya, ini orang begitu masuk kena matanya orang hingga beberapa hari kemudian ini orang tambah lama tambah tinggi dan tingginya tidak normal, sudah melebihi batas daripada tingginya seseorang, tinggi banget. Ini orang akhirnya takut kena mata ‘ini jangan-jangan saya ini kena matanya orang saya ini’. Kemudian ada orang berjalan di depannya ‘ya fulan sungguh tinggimu ini sangat tinggi sekali tidak normal bagi seseorang yang mempunyai postur tubuh yang sedemikian tinggi di dalam dirimu’ ini orang asalnya tidak niat untuk apa? untuk mengatakan kepada orang tersebut bahwasanya dia katakan apa, ‘katakanlah wahai fulan shalallahu ‘ala Muhammad, katakanlah wahai fulan shalawatlah engkau terhadap Rasulullah saw’, maka berkah daripada shalawat yang tadi dia tidak niatkan untuk mengobati dirinya tadi itu, cuma mengingatkan kepada orang tersebut untuk bershalawat kepada Rasulullah hingga orang tersebut yang tadi kena mata dinormalkan kembali oleh Allah swt daripada tingginya, berkat daripada apa? berkat daripada shalawat kepada Rasulullah saw.
Maka shalawat kepada Rasulullah saw adalah obat dari segala penyakit, anda galau, anda bimbang, anda sumpek? Ambil tasbih baca shalawat kepada Rasulullah saw, perbanyak shalawat kepada Rasulullah saw, apapun bentuk daripada shalawatnya anda baca. Tetapi sering saya katakan bahwasanya seseorang yang bershalawat dengan rindu dengan seseorang yang biasa lain, tetapi dari ganjarannya sama, tetapi derajatnya di mata Rasulullah saw itu sangatlah beda.
Maka jikalau seseorang saja dikatakan sering saya katakan bahwasanya shalawat terhadap nabi kita Muhammad saw adalah ‘syaikh manlaisalahus syaikh ‘ mereka yang senantiasa merutini shalawat kepada baginda nabi kita Muhammad saw adalah ibaratnya dia mempunyai guru bagi mereka yang tidak punya guru, gurunya siapa? Gurunya baginda nabi kita Muhammad saw. ‘Syaikh manlaisalahus syaikh’ (guru bagi mereka yang tidak mempunyai guru). Bahkan shalawat kepada Rasulullah saw itu adalah amalan yang tidak tertolak biarpun anda lakukan secara riya’. Bahwasanya riya’ itu adalah suatu perkara yang kufur khafi adalah kafir yang dihukumkan menjadi orang yang kufur tetapi kekufurannya kecil. Tetapi jikalau anda mengambil tasbih dengan anda mengucapkan selalu anda shalawatkan kepada baginda nabi kita Muhammad saw maka amalan tersebut pasti akan dikabulkan oleh Allah swt.
Diceritakan didalam salah satu kitab ada seseorang yang bernama ulama yang cukup dikenal yaitu yang bernama sayyidina Hasan Ats-Tsauri. Ulama yang di zamannya terkenal itu, yang terkenal didalam ilmu tasawufnya. Pernah beliau melakukan ibadah umrah ketika lagi thawaf (berputar 7 kali mengelilingi ka’bah) menemukan orang yang sangat tampan sekali, kulitnya sangat putih yang jikalau dilihat oleh beliau sangat mendinginkan daripada hati beliau, indah sekali itu orang. Orang kalau thawaf kan amalannya kebanyakan apa? tasbih dan tahmid, atau paling tidak membaca ‘Rabbana atina fiddunya hasanah wa fil akhiroti hasanah waqina ‘adzabannar’, atau membaca Labbaik, ‘Allahumma Labbaik Labbaikalaa syariika laka labbaik innal hamda wan ni’mata laka wal mulk laa syariika laka’ itu yang dilakukan biasanya oleh orang thawaf. Tetapi yang ditemukan oleh beliau ini adalah seseorang yang ketika thawaf yang dibaca cuma shalawat kepada Rasulullah saw, nggak membaca tasbih, nggak membaca tahmid, nggak membaca Rabbana atina fiddunya hasanah, nggak membaca Labbaik Allahumma Labbaik yang dibaca cuma apa ‘Allahumma shlalli’ala sayyidina Muhammad..Allahumma shlalli’ala sayyidina Muhammad’ maka sayyidina Hasan Ats-Tsauri dilihat ketemu orang ini lagi ketika putaran pertama ‘shalawat lagi ini orang’, putaran ke dua ketemu sama orang ini lagi pun shalawat lagi nggak ada bacaan yang dilakukan kecuali shalawat kepada Rasulullah saw. Namanya seseorang kadang-kadang timbul dengan yang namanya penasaran, kita pun kadang-kadang misalkan pingin tahu timbul dalam diri kita penasaran, sesuatu yang lumrah dalam diri manusia itu.
Maka Hasan Ats-Tsauri mendekati orang ini, ditegur oleh Hasan Ats-Tsauri :
‘Wahai fulan apakah engkau tidak membaca tasbih atau tahmid, atau engkau membaca Labbaik, ‘Allahumma Labbaik , atau engkau membaca Rabbana atina fiddunya hasanah’. Ini orang sambil melihat ke wajah Hasan Ats-Tsauri mengatakan :
‘Sesungguhnya engkau tidak tahu siapa atau nama yang saya ucapkan tersebut’
‘Saya mengetahui, itu adalah Rasulullah saw nabi kita Muhammad saw siapa yang tidak kenal’ kata Hasan Ats-Tsauri, ini imam kadang-kadang timbul jengkel : ‘hai fulan engkau tidak tahu saya?’ makanya ati-ati ya dalam diri manusia jangan timbul sekali-kali dalam diri kita sombong. Kadang-kadang sifat sombong itu timbul dalam diri ulama pun bisa timbul sombong, ada!, hati-hati. Hasan Ats-Tsauri bilang :
‘hai fulan engkau tidak tahu siapa saya’
‘siapa engkau’ katanya orang ini
‘saya adalah Hasan Ats-Tsauri ulama besar di kota saya’
Nah mulai sifat sombong timbul dalam diri manusia hati-hati wahai manusia saudara-sudaraku.
Hadirin dan hadirat yang dimuliakan oleh Allah swt hati-hati dalam dirimu, dalam diri kita timbul sifat sombong. Berapa kali saya ceritakan tentang iblis, yang mana dulunya terkenal hamba yang paling taat dengan Allah karena diciptakan Adam disuruh sujud nggak mau timbul sifat sombong :
‘Wahai Allah Engkau ciptakan Adam dari tanah sedangkan Engkau ciptakan aku dari api’
Ati-ati ‘saya dari keturunan ningrat, saya dari golongan habaib, saya keturunan darah biru, saya punya jabatan ini dan itu’ hati-hati. Makanya kita dikesempatan yang sangat mulia ini khususnya saya pribadi ayo kita sama-sama mengobati diri kita masing-masing hingga kita menjadi manusia-manusia yang betul-betul dimuliakan oleh Allah swt. Apa yang kita punya? Coba tanya dalam diri kita wahai manusia apa yang engkau punya? Dibanding dengan Rasulullah yang mana bulan tidak diciptakan karenanya, matahari tidak diciptakan karenanya, bintang, gunung, langit tidak diciptakan oleh karenanya. Karena siapa? Karena nabi kita Muhammad saw, shallu’alannabi Muhammad!
Katanya beliau ‘engkau tidak tahu siapa saya?’
‘siapa engkau’
‘saya adalah Hasan Ast Tsauri ulama ditempat saya’ wah…’kyai ditempat saya, habib ditempat saya, dari golongan ini dan itu’, ati-ati ini ya ini merusak amal semuanya.
Ini orang tadi yang kelihatannya biasa tadi senyum aja, jalan lagi ini orang :
‘hai fulan’ ditegur lagi oleh Hasan Ast Tsauri
‘Kenapa engkau yang engkau baca cuma itu tadi, yang engkau baca hanya shalawat kepada Rasulullah saw nggak ada amalan yang lain kenapa nggak tasbih dan tahmid’ tersenyum ini orang. Akhirnya ini orang yang tadi ditanya oleh Hasan Ast Tsauri hilang begitu saja ketika lewat putaran ke tiga atau nggak keempat itu hilang begitu saja dicari itu orang nggak ada lagi, lewat sampai setahun.
Tahun berikutnya beliau Hasan Ast Tsauri itu diberikan oleh Allah swt kemuliaan sehingga bisa menunaikan haji di tahun tersebut, dan kebetulan beliau hajinya bersama dengan orang tuanya dengan bapaknya. Ditengah-tengah perjalanan sebelum mengambil miqat tiba-tiba orang tuanya nyesek begitu saja kemudian meninggal. Ketika meninggal orang tua Hasan Ast Tsauri itu apa? ketika meninggal dilihat bahwasanya wajahnya berbalik yang aslinya putih menjadi hitam, abahnya ulama. Kaget dilihat oleh beliau ‘kenapa ini abah ku ini kok tiba-tiba ketika meninggal tiba-tiba wajahnya hitam begitu saja’. Yang beliau tahu bahwasanya abahnya amalannya sedemikian mulia, shalatnya tidak pernah ditinggalkan, amalan-amalan baiknya tidak pernah ditinggalkan hingga ketika dilihat disebelahnya abahnya tadi yang wajahnya berbalik menjadi hitam yang awalnya putih malu Hasan Ast Tsauri hingga ditutupi oleh surbannya, sambil malu.
‘Bagaimana ini, ini perjalanan haji masih setengah masih mau ambil miqat dan lain-lain, bagaimana..?’
Nggak lama kemudian lewat seseorang, ketika lewat itu seseorang ditegur oleh Hasan Ast Tsauri untuk meminta pertolongan untuk mengangkatkan ayahnya dan merawatkan ayahnya, dan dilihat ketika ditegur dibalik itu tadi dilihat bahwasanya itu orang adalah orang yang ditegur oleh beliau ketika melaksanakan thawaf yang tadi saya ceritakan tadi yang thawaf yang pertama tadi.
Kaget Hasan Ast Tsauri, ‘siapa engkau’ nggak mau nyebut
‘sudah apa yang engkau perlukan’
‘saya mendapatkan musibah orang tua saya meninggal, dan tanpa saya ketahui pun sekarang tiba-tiba wajahnya berubah menjadi hitam’
Kemudian ini orang membuka daripada tutupan dari pada wajah yang ditutupkan didalam wajah orang tuanya kemudian diusapi dengan tangannya dan berubahlah wajah orang tuanya yang asalnya hitam menjadi putih, lebih penasaran lagi Hasan Ast Tsauri
‘siapa engkau’
‘Engkau pingin tahu siapa saya, ana Rasulullah’ Shalallahu’ala Muhammad..!
‘Ana Muhammad bin Abdillah, apakah engakau tidak ingat sewaktu engkau menegur saya ketika saya melaksanakan thawaf yang saya amalkan hanya shalawat kepada Muhammad itu adalah saya dan saya adalah Muhammad bin Abdillah’ tiba-tiba orang itu hilang begitu saja, Rasulullah saw.
Hadirin dan hadirat yang dimuliakan oleh Allah swt maka daripada itulah kemuliaan nabi Muhammad saw yang sedemikian perhatiannya dengan kita semuanya maka jangan sekali-kali engakau berpaling kepada Rasulullah saw karena dia adalah manusia yang sedemikian perhatiannya kepada kita semuanya.
Diceritakan oleh sayyidatina Aisyah ra didalam salah satu hadist bahwasanya beliau pernah disuatu malam menjahit daripada pakaian nabi Muhammad saw. Dilihat bahwasanya pakaian nabi Muhammad itu ada yang koyak sedikit diambil oleh sayyidatina Aisyah ra hendak mau dijahit dan dibetulkan. Lihat ya begitu rendahnya Rasulullah saw ketawadhuannya, lain mungkin dengan kita jikalau ada baju sedikit yang sobek mungkin kadang-kadang kita buang. Tetapi memanfaatkan karena pakaiannya Rasulullah hanya dua, satu dipakai satu dicuci kemudian begitupun dan begitupun. Karena kekayaan tidak dimiliki oleh Rasulullah saw, yang dimiliki oleh Rasulullah saw adalah kecintaan terhadap Allah swt yang mana selalu tertanam didalam diri nabi kita Muhammad saw.
Ketika asyik menjahit itu sayyidatina Aisyah ra tiba-tiba lampuya padam hingga daripada jarum yang hendak digunakan untuk membetulkan daripada bajunya Rasulullah jatuh dan tidak bisa dilihat. Datang nabi Muhammad saw dengan wajahnya yang begitu bersinar hingga menyinari daripada rumah tersebut hingga jarum yang tampaknya mungkin tidak bisa dilihat berkahnya cahayanya Rasulullah itu jarum bisa dilihat dan diambil oleh sayyidatina Aisyah ra dan dibuat untuk menjahit daripada pakaiannya Rasulullah saw, lantas sayyidatina Aisyah ra mengatakan:
‘Sumpah demi Allah wahai Rasulullah mereka yang tidak menyebut namamu sungguh dalam diri mereka terdapat sifat kikir ya Rasulullah, sifat bakhil ya Rasulullah’ karena kenapa? Karena kemuliaan terdapat didalam diri nabi kita Muhammad saw.
Mudah-mudahan dengan kita bisa mngamalkan daripada shalawat tersebut ini maka amalkan shalawat kepada nabi kita Muhammad saw perbanyak, dari malam ini usahakan jangan anda meninggalkan shalawat setiap hari sebelum tidur 100x rutin, baca shalawat kepada Rasulullah saw 100x bisa anda tambah 200x, 300x dan lain-lain.
Bahkan ada shalawat yang dikarang oleh Al Habib Sholeh bin Muhsin Al hamid yaitu :
‘Allahummashalli wasallim ‘ala sayyidina Muhammadin shalatan takbiru bihadzunub wataslifu bihal qulub watantaliqu bihal usuk watalimu bihas su’uk wa’ala alihi washahbihi wa man ilaihi mansuk’
Barangsiapa yang mengamalkannya setiap hari sedikitnya 11 kali atau bisa ditambah menjadi 41 kali niscaya hajatnya akan dikabulkan oleh Allah swt.
Atau lebih lagi apabila engkau bisa amalkan shalawatnya Guru Mulia kita Al Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz :
‘Allahumma wasallim ‘ala sayyidina Muhammadin nurikassari wamadikaljari waj’ma’ni bihifikulli anwari wa’ala alihi washahbihi yannur’
Baca 40 kali atau 100 kali bagi mereka yang tidak sibuk, jikalau anda sibuk baca 40 kali, jikalau anda tidak sibuk baca 100 kali. Niscaya shalawat tersebut akan membawa nada didalam keluhuran didalam Allah swt dan selalu memberikan cinta terhadap nabi kita Muhammad saw.
Mudah-mudahan dengan kita bisa mengkaji daripada amalan yang kita amalkan ini dengan shalawat tersebut bisa kita amalkan dan jangan sekali-kali engkau menjauhi daripada shalawat daripada nabi kita Muhammad saw.
Marilah dikesempatan yang sangat mulia ini kita berdzikir kepada Allah swt, kita bermuhasabah diri dengan Allah swt, kita bertawasul dengan baginda nabi kita Muhammad saw, kita hilangkan segala kotoran-kotoran hati kita dengan kita berdzikir disaat ini, noda-noda didalam diri kita kita hilangkan. Marilah kita ucapkan secara keras dengan kita berdzikir mengucapkan ya Allah..ya Allah.. sebutkanlah dengan penuh rasa khusyu’, penuh rasa luhur dengan Allah swt.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar