Minggu, 11 Desember 2016

Malam hari waktu yang tepat untuk mengistirahatkan tubuh (Habib Idrus Bin Muhammad Alaydrus)

Malam hari menjadi waktu yang tepat untuk mengistirahatkan tubuh usai seharian beraktivitas. Paginya diharapkan stamina kembali normal setelah tidur semalaman. Namun tidak jarang diantara kita banyak yang tiba-tiba terbangun pada malam hari.
Beberapa diantaranya ada yang bangkit dan melaksanakan sholat Tahajud. Namun ada pula yang memilih kembali melanjutkan tidur. 
Bangunnya seseorang dari tidurnya mampu menjadi ladang amal jika seseorang tersebut mengetahuinya. caranya adalah dengan membaca dzikir kepada ALLAH SWT.

Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh imam Al-Bukhari, dari Ubadah bin Shamit, dari Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam, beliau bersabda yang artinya:
“Siapa terbangun di waktu malam lalu membaca
لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ. اَلْحَمْدُلِلّهِ وسُبحَانَ الله وَلَاإِلهَ إِلَّا اللّه واَللّهُ اَكْبَرُ وَلَاحَوْلَ وَلاَ قُوَّة اِلاَّبِاللّهِ
kemudian ia berdoa “Ya Allah, Ampuni Aku” atau berdoa pasti dikabulkan doanya. Jika ia berwudhu dan shalat, pasti diterima shalatnya.” (HR. Al-Bukhari).

sangat disayangkan bila waktu kita dihabiskan sia-sia. Bagi seorang muslim, waktu adalah investasi yang paling berharga. Dan waktu, tidak akan pernah bisa kembali. Jangan sampai saat kita sudah di depan pengadilan Allah, baru kita menyesali kehidupan kita di dunia, seperti digambarkan Allah dalam QS. Al Fajr :

وَجِيءَ يَوْمَئِذٍ بِجَهَنَّمَ ۚ يَوْمَئِذٍ يَتَذَكَّرُ الْإِنسَانُ وَأَنَّىٰ لَهُ الذِّكْرَىٰ 
يَقُولُ يَا لَيْتَنِي قَدَّمْتُ لِحَيَاتِي 

“Dan pada hari itu diperlihatkan neraka Jahannam; dan pada hari itu ingatlah manusia, akan tetapi tidak berguna lagi mengingat itu baginya. Dia (manusia) mengatakan: “Alangkah baiknya kiranya aku dahulu mengerjakan (amal saleh) untuk hidupku ini”. (QS. Al Fajr : 23-24).
Itulah sebabnya agama kita memerintahkan kita untuk meninggalkan perbuatan sia-sia. Bahkan, seorang yang menjaga agamanya, ia akan berusaha untuk sesedikit mungkin melakukan hal-hal yang mubah, sekalipun boleh, untuk dapat memperbanyak melakukan yang wajib dan sunnah.
Dari Abu Hurairah ra, ia berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, yang artinya:
“Di antara (tanda) kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan perkara yang tidak bermanfaat baginya“. (HR At-Tirmidzi)

semoga waktu dan umur yang singkat ini tidak kita sia-siakan. Sehingga kita bisa menuai pahala pada saat kita mendapat kenikmatan dunia dengan mengucapkan kalimat indah (Dzikir) sebagai penyelamat akhirat kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar