Selasa, 10 Januari 2017

Bagaimana Menumbuhkan Rasa Cinta pada Rasulullah SAW (Habib Idrus Bin Muhammad Alaydrus)


Tidak dikatakan sempurna iman seseorang sebelum ia mencintai Rasulullah SAW melebihi apapun di dunia ini termauk harta, istri, anak, dan kedua orang tua kita sekalipun
Ambillah contoh dari para sahabat Nabi, cinta dan mahhabbah kepada Nabi ini benar benar dijalankan oleh para sahabat yang tinggal di zaman Nabi Muhammad SAW dan sesudahnya. mereka mempraktekkan kecintaan yang tulus dan sesungguhnya hingga nyawa, harta dan keluarga pun menjadi taruhannya. ituah bukti dan sebaik baik cinta yang sebenarnya. merek tidak rela Nabi disakiti sedikitpun oleh musuh musuh islam.Kisah kecintaan sahabat kepada Rasulullah saw. banyak diungkapkan dalam sejarah. Salah satunya ditunjukan oleh Umar bin Khatthab. ”Ya Rasulullah, aku mencintaimu lebih dari segalanya, kecuali jiwaku,” kata Umar. Mendengar itu, Rasulullah saw. menjawab, ”Tak seorang pun di antara kalian beriman, sampai aku lebih mereka cintai daripada jiwamu.”
”Demi Dzat yang menurunkan kitab suci Al-Quran kepadamu, aku mencintaimu melebihi kecintaanku kepada jiwaku sendiri,” sahut Umar spontan. Maka Rasulullah saw. pun menukas, ”Wahai Umar, kini kamu telah mendapatkan iman itu” (HR. Bukhari).
Diriwayatkan dari Anas ra., ia berkata: Ketika perang Uhud kaum Muslim berlarian meninggalkan Nabi saw. Abu Thalhah sedang berada di depan Nabi saw., melindungi beliau dengan perisainya. Abu Thalhah adalah seorang pemanah yang sangat cepat lemparannya. Pada saat itu ia mampu menangkis dua atau tiga busur panah. Kemudian ada seorang lelaki yang lewat. Ia membawa setumpuk tombak kemudian berkata, “Aku akan menebarkannya untuk Abi Thalhah”. Kemudian Nabi saw. beralih ke pinggir melihat orang-orang. Maka Abu Thalhah berkata, “Ya Nabiyullah, demi bapak dan ibuku, engkau jangan minggir, nanti panah orang-orang akan mengenaimu. Biarkan aku yang berkorban jangan engkau….” (Mutafaq 'alaih)
Qais berkata: Aku melihat tangan Abu Thalhah menjadi lumpuh, karena dengan tangannya itulah ia telah menjaga Nabi saw. pada saat perang Uhud. (HR. Bukhari)
Lalu apa itu cinta kepada Rasulullah??? dan bagaimana cara menumbuhkannya???? 
Imam Nawawi telah meriwayatkan dalam Syarah Muslim tentang arti cinta kepada Rasulullah saw. dari Abu Sulaiman Al-Khathaby. Dalam syarah itu dikatakan, “…Engkau tidak dikatakan benar-benar mencintaiku hingga dirimu binasa dalam taat kepadaku, dan engkau lebih mementingkan ridhaku daripada hawa nafsumu, meski engkau harus binasa karenanya.”

Cara Menumbuhkan Rasa cinta pada Rasulullah SAW:
1. Selalu ingat bahwa Rasulullah SAW adalah orang yang sangat mencintai kita, bahkan melebihi orang tua kita sendiri. Beliau mengeluarkan kita dari zaman kegelapan menuju cahaya (terang bernderang), yang menyampaikan agama serta kebaikan kepada kita, dan memperingatkan kita dari kemungkaran. Kalau bukan karena rahmat Allah SWT yang telah mengutus beliau Rasulullah SAW, tentu kita sudah hidup tenggelam dalam kesesatan.

2. Merenungi perjalanan hidup Rasulullah SAW, jihad, kesabarannya, serta yang Rasulullah SAW korbankan demi tegaknya agama ini, dan dalam menyebarkan tauhid demi kita ummatnya
3. Merenungi keagungan akhlak Rasulullah SAW, sifat, dan sikapnya yang sangat sempurna. Beliau rendah hati kepada kaum Mukminin dan sangat keras terhadap orang-orang yang munafik dan musyrik. Beliau juga pemberani, dermawan, dan penyayang. Sebagaimana firman Allah SWT ;
{“ Sungguh sudah terdapat pada (diri) Rasulullah SAW itu suri teladan yang sangat baik bagi mu“} (QS. Al-Ahzab ; 21)

4. Dengan mengetahui kedudukan beliau di sisi Allah SWT. Beliau merupakan orang yang paling mulia di antara segenap umat manusia, beliau adalah penutup para Nabi, yang sangat diistimewakan pada hari kiamat kelak, yang memberikan syafa’at, yang memiliki kedudukan terpuji, orang yang pertama kalo membuka pintu surga, dan berbagai keutamaan Rasulullah SAW lainnya.
Itulah seputar cara menumbuhkan cinta kita kepada Rasulullah SAW, mudah-mudahan dengan cara ini kita bisa lebih mencintai Rasulullah, mengamalkan sunnah-sunnah beliau..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar