“Bismillahirrahmanirrahim nawaitu
ta’alluma wa at-ta’liima wa at-tadzakkuro wa at-tadzkiiro wa an-naf’a wa
al-intifaa’a wa al-ifaadata wa al-istifaadah wa al-hatstsa ‘ala at-tamassuki
bikitaabillahi wa sunnati rosuulihi wa ad-du’aa ila al-hudaa wa ad-dalaalata
‘ala al-khoiri ibtigho’a waj_hillahi wa mardhatihi wa qurbihi wa thawabihi wa
qurbihi minallahi ta’ala”.
“Qola Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallama, Ahabbul bilaadi ilallahi masajiduha wa ab-gadhul bilaadi
ilallahi aswaquha (Rawahu Muslim)”.
[“Sebaik-baik (yang disukai)
tempat bagi Allah ialah masjid-masjid dan seburuk-buruk (yang dibenci) tempat
bagi Allah ialah pasar-pasar.”]
Assalamualaikum warahmatullahi
wabarakatuh..
Puji syukur kehadirat Allah swt
yang mengumpulkan kita disalah satu medan, disalah satu tempat yang mana tempat
tersebut lalu lalangya malaikat, disalah satu tempat yang mana jikalau anda
berjalan maka seolah anda berjalan di atas sayap malaikat Allah swt.
Kita sudah mengetahui tentang
hadist Rasulullah, betapa mulianya mereka yang menghadiri majelis ilmu, betapa
mulianya mereka yang menghadiri daripada majelis-majelis shalawat dan
majelis-majelis dzikir. Bahkan di dalam hadistnya Rasulullah disebutkan :
“sesungguhnya malaikat-malaikat
Allah swt telah menghamparkan dan telah membentangkan sayapnya kepada mereka
yang datang di majelis-majelis ilmu. Jadi seolah-olah anda berjalan di atas
sayapnya malaikat, bukan di atas permadani, bukan di atas karpet yang tebal dan
mahal harganya. Tetapi berada dan anda berjalan di atas sayap malaikatNya Allah
yang dipersiapkan kepada mereka yang hadir di dalam majelis ilmu, yang mereka
hadir di dalam majelis shalawat yang mana shalawat kepada baginda nabi kita
Muhammad saw.
Disebutkan di dalam salah satu
tafsir mereka salah satu manusia ketika diletakkan di salah satu mizan, di
salah satu tempat yang ditimbangnya antara amal baik dan amal buruk. Kita pun
nanti akan mengalaminya dan kita pun akan melihat tempat itu satu persatu. Dan
amal baik kita dan amal buruk kita ditimbang oleh Allah swt. Jikalau manusia di
waktu itu timbul dalam dirinya kebimbangan, timbul di dalam dirinya kerisauan
tentang amal baik dan amal buruknya bahkan di waktu itu setiap manusia-manusia
pun akan merasakan daripada kerisauan takut amal buruknya lebih berat daripada
amal baiknya. Maka di waktu itu datang seorang manusia dan menyerahkan kepada
orang tersebut salah satu kartu yang mana diperintahkan “letakkan kartu ini di
timbangan amal baikmu”. Kemudian orang tersebut mengambil ini kartu, kemudian
kartu ini pun diletakkan disalah satu timbangan yang mana timbangan tersebut
menimbang amal baiknya dan diletakkan itu kartu sehingga amal baiknya lebih
berat daripada amal buruknya. Maka orang tersebut diselamatkan oleh Allah swt
karena kenapa? Karena amal baiknya lebih berat daripada amal buruknya. Timbul
di dalam hati seseorang ini penasaran, pingin tahu siapa gerangan manusia yang
memberikan kartu ini kepadaku sehingga menyelamatkan aku, sehingga saya pun
diselamatkan oleh Allah swt di tempat yang mana semua orang pasti akan
mengalaminya akan datang di waktu itu. Ditanyalah orang tersebut :
“siapa engkau yang datang
kepadaku dan engkau memberikan kartu sehingga aku pun diselamatkan oleh Allah
swt dari tempat itu sehingga aku pun sekarang akan masuk di dalam surgaNya
Allah swt”
Maka orang tersebut mengatakan :
“apakah engkau tidak mengetahui
bahwasanya saya ini adalah Rasulullah? dan kartu tadi itu adalah bukti cintamu
kepada aku dan disitulah tertera namamu fulan bin fulan telah bershalawat
kepadaku sekali, dua kali, sepuluh kali dan setiap sekali engkau bershalawat
kepadaku maka dibalas oleh Allah sepuluh kali, sepuluh kali dibalas seratus,
seratus dibalas seribu”
Seribu kali mendapatkan syafaat
dari nabi kita Muhammad saw, maka orang tersebut pun tersenyum karena dia
bangga yang menyelamatkan dan memberikan kartu tersebut adalah siapa? Adalah
nabi kita Muhammad saw.
Hadirin dan hadirat yang
dimuliakan oleh Allah swt, begitupun kita di malam ini yang Alhamdulillah kita
masih di bulan Rabiulawwal. Saya pengalaman baru tadi pagi saya pulang dari
Kalimantan dan besok pun saya harus melanjutkan perjalanan ke kota-kota yang
lain di Kalimantan, di sana itu banyak orang-orang yang tidak tahu tentang
bagaimana sayyidina Muhammad. Anda jikalau masuk di pelosok-pelosok sana akan
tahu bahwa mereka itu pingin ada seorang ulama yang menetap di sana untuk
mengajarkan tentang nabi Muhammad. Kita Alhamdulillah dengan adanya Majelis
Rasulullah dari jamaah muda-muda ini mudah-mudahan memotivasi mushalla Nurul
Huda bisa bergabung dengan kami semuanya misinya tidak ada lain demi nabi
Muhammad, shallu’alannabi Muhammad!!
Bukan untuk perang, bukan untuk
demo, bukan untuk menghancurkan A dan B, menghancurkan gedung A dan gedung B
bukan, tapi selalu kita untuk menebarkan ajaran-ajaran lembutnya sayyidina
Muhammad. Niscaya kalau anda sebarkan daripada ajaran lembutnya sayyidina
Muhammad niscaya anda akan bersama nabi Muhammad saw. Merekapun pingin ada
ulama yang menetap di sana pingin mereka mereka.
Dibanding dengan apa yang sudah
dikeluarkan oleh para sahabat kita hadir di majelis kadang-kadang mikir-mikir.
Nggak ada kendaraan, butuh jemputan, butuh ini dan itu, lihat para sahabat
Rasulullah rumah mereka tinggalkan demi siapa? Demi sang Nabi. Istri
ditinggalkan oleh mereka, anak-anak pun ditinggalkan demi siapa? Demi sang
Nabi.
Hingga orang-orang kafirpun
mengatakan “tidak pernah aku lihat seorang kawan yang mencintai kawannya
kecuali sahabatnya Rasulullah”.
Rela miskin demi Rasulullah, rela
capek demi Rasulullah, apa pun demi nabi Muhammad, apa pun demi Rasulullah.
Hingga Abu Thalib pun hendak diusik oleh Abu Lahab dan Abu Jahal dan dikatakan
:
“wahai Abu Thalib katakan kepada
Muhammad kalau seandainya Muhammad senantiasa menebarkan daripada ajarannya
akan saya bunuh”.
Apa kata Rasulullah dan itu
dikatakan oleh pamannya Abu Thalib :
“wahai Rasulullah, wahai
ponakanku yang aku cintai lihat pamanmu Abu Lahab dan Abu Jahal mengancamu
dengan engkau akan dibunuh wahai Muhammad, saya kuatir tentang keselamatanmu
wahai Muhammad”
Lantas Rasulullah saw bersumpah :
‘demi Allah wahai pamanku kalau
seandainya matahari diletakkan di tangan kananku dan bulan diletakkan di tangan
kiriku tidak akan aku tinggalkan dakwah ini”
Abdullah bin Mas’ud sebagai
perantara daripada wahyunya Rasulullah saw mengumpulkan orang-orang Quraisy
dengan keberaniannya seraya mengatakan “qul ya ayyuhal kafiruun” diusik akan
dibunuh, diancam demi sang Nabi.
Amr bin Yasir ibunya dibunuh,
pamannya dibunuh hingga ayahnya dan anak-anaknya dibunuh, disisakan Cuma dia.
Hingga oleh Abu Lahab dan Abu Jahal dipaksa mengatakan :
“luta wa uza ayo semua keluargamu
sudah saya bunuh, kalau engkau saya bunuh engkau tidak akan bisa melihat nabi
Muhammad”
Takut dia tidak bisa melihat nabi
Muhammad lagi maka dia ketakan dengan terpaksa :
“lata wa uza”
Kemudian dia menyesali apapun
yang sudah dia katakan, lalu datanglah Rasulullah di waktu itu dan melihat
keluarga Amr bin Yasir dibunuh di tempat tadi, apa kata Rasulullah saw :
“sabar wahai keluarga Amr bin
Yasir engkau akan mendapatkan balasan dari Allah surgaNya Allah swt”
Apakah Rasulullah saw menyuruh
kepada Amr bin Yasir untuk membunuh? Untuk membalas? Tidak.
“sabar sebentar lagi pertolongan
datang dari Allah swt”
‘wahai Rasul tapi saya takut
wahai Rasul”
“apa”
“tadi saya diperintahkan oleh Abu
Lahab dan Abu Jahal untuk mengatakan lata wa uza, apakah saya keluar dari agama
Islam?”
Kata Rasulullah saw :
“apakah engkau katakan dari lubuk
hatimu wahai Amr bin Yasir?”
“tidak wahai Rasulullah, saya
katakan saya takut diancam maka saya katakan dari lisan saja”
“maka engkau bukan tergolong
orang-orang yang kafir, engkau termasuk daripada golongan orang-orang Islam dan
golonganku” kata nabi Muhammad saw.
Seperti itu dakwah, seperti itu
pengorbanan!! Berapa kali kita sudah mendengar cerita sahabat-sahabat
Rasulullah tapi dari kita masih lambat dengan dakwah. Ibarat sepakbola, bolanya
dibiarkan pingin bolanya yang datang ke dia, sedangkan orang-orang non muslim,
orang-orang musuh Islam bahkan anti-anti maulid mengetawai kita. Mana buah
daripada maulid ini?, mana mahabah cinta kita kepada terhadap Rasulullah saw?.
“lihat itu orang yang suka maulid
shalat duhurnya nggak berjamaah”
“lihat itu orang yang suka maulid
justru persatuannya diantara mereka pudar begitu saja”
“lihat itu orang yang suka maulid
ngakunya cinta kepada Rasul tapi mereka bukan cinta kepada Rasulullah”
Sedangkan mereka-mereka
musuh-musuh Islam yang benci untuk menghancurkan umatnya Rasulullah sudah
merancang teknologi, merancang strategi untuk merusak kaum muda orang-orang
yang cinta kepada nabi Muhammad saw. Televisi-televisi diisi dengan acara-acara
yang menjauhkan diri kita dari nabi Muhammad saw, kapan kita mau dengan sadar?
Maka daripada itulah dengan
kesempatan yang sangat mulia ini selalulah kita untuk selalu mencintai dengan
sang nabi Muhammad saw.
Maka yang sangat perlu kita
pikirkan untuk bagaimana kita saling bersatu diantara kita, saling menguatkan
kekuatan Islam demi siapa? Demi mendapat ridhaNya Allah, dan mendapat ridhanya
Rasulullah saw.
Maka daripada itulah didalam
kesempatan yang sangat mulia ini pembacaan hadist yang setiap kali kita baca
disitu dijelaskan :
“Ahabbul bilaadi ilallahi
masajiduha”
Kota atau desa atau tempat yang
paling dicintai oleh Allah yang paling banyak masjid dan mushalla nya. Itu
tempat yang paling dicintai oleh Allah, sehingga di tempat itu orang muslim
satu dengan orang muslim lainnya bisa bertemu, saling bersilaturahmi, tidak
mengedepankan ego, menghilangkan sifat sombong yang dia miliki.
Contoh perayaan yang sangat mulia
ini, yang mana kita yang awalnya nggak kenal bisa kenal, yang awalnya kita
nggak bisa ketemu pun bisa ketemu, ada yang datang dari sini, ada yang datang
dari situ, dari tempat ini, dari tempat itu, demi siapa? Demi mendapat ridhaNya
Allah dan mendapat ridhanya baginda nabi kita Muhammad saw.
Maka penuhilah masjid, penuhilah
mushalla dengan apa? bukan dibuat banyak tidur. Kalau zaman sekarang ini orang
banyak datang ke mushallanya, mushalla dibuat untuk peristirahatan. Mushalla
dibuat untuk tempat sekedar mandi aja, masjid-masjid dibuat untuk membuang
kotoran wal iyadzubillahi mindzalik. Padahal jikalau anda memahami adanya
masjid itu untuk apa? untuk kita semakin dekat dengan Allah swt.
Ketika Rasulullah saw melakukan
daripada isra’ wal mi’raj, ketika sampai di surgaNya Allah swt Rasulullah saw
menemukan Bilal (ruhnya) ada di situ duluan, sehingga Rasulullah mengatakan :
“wahai Bilal kok engkau tiba-tiba
mendahuli aku amalanmu apa?”
Padahal ini Nabi kalau Nabi isra’
wal mi’raj itu jasad dan ruh. Bukan seperti sebagian orang mengatakan yang mana
mereka mengatakan Rasulullah itu isra’ mi’raj jasadnya nggak hanya ruhnya saja,
itu orang-orang yang kurang faham. Tetapi pemahaman ahlusunnah wal jamaah
bahwasanya isra’ mi’rajnya Rasulullah itu jasad dan ruh sampai dalam sidratul
muntaha, sampai dalam surge, neraka dan lain-lain.
Kemudian Bilal mengatakan :
“wahai Rasul jikalau saya datang
ke masjid saya ambil wudhu kemudian saya shalat 2 rakaat selesai, itu saja
amalan saya”
Maka kata Rasulullah :
“itu saja nggak ada yang lain?”
“tidak ini saja wahai Rasul,
seperti yang selalu engkau anjurkan kepada kami maka kami lakukan hal tersebut”
Masuk masjid bukan untuk tidur,
bukan untuk slonjor-slonjor. Maka kita kalau slonjor mengangkat kaki kita
menghadap kiblat hukumnya makruh, makanya jikalau kita masuk masjid terlebih
dahulu kita awalkan daripada adab-adab yang sudah diajarkan oleh baginda nabi
kita Muhammad saw. Langkahkan kaki kanan dahulu ketika anda masuk dalam masjid,
doa ketika anda masuk masjid, maka ketahuilah betapa mulianya ini masjid.
Kemudian kata Rasulullah saw :
“wa ab-gadhul bilaadi ilallahi
aswaquha”
Tempat, desa, atau kota yang
paling dibenci oleh Allah yang paling banyak pasarnya, yang paling banyak mall
nya. Di kota Tarim Hadramaut itu ketika zamannya Al Habib Abdurrahman Assegaff
itu sekitar 800 tahun yang lalu, beliau mengatakan :
“di kota Tarim ini terdapat 800
masjid”
Itu di zamanya beliau sekitar 800
tahun yang lalu kalau zaman sekarang gimana, jadi ada orang singgah bangun
masjid,masjid ini, masjid itu banyak masjidnya. Makanya kotanya itu mendapat
kemuliaan dari Allah swt hingga dijuluki dengan kota aulia, kota 1000 wali.
Masjidnya aja zaman 800 tahun yang lalu aja 800 masjid bagaimana sekarang?
Makanya wali-walinya banyak, Alhamdulillah.
Mudah-mudahan dikesempatan yang
sangat mulia ini kita dimuliakan oleh Allah swt sehingga kita bisa mengambil
daripada apa yang sudah diajarkan oleh baginda nabi kita Muhammad saw sehingga
kita senantiasa menghiasi waktu kita dengan ibadah, sehingga kita senantiasa
menghiasi waktu kita dengan shalat, sehingga kita bisa menghiasi waktu kita
dengan cinta dan berkorban demi sang nabi Muhammad saw, ya rahman ya rahiim ya
dzal jalali wal ikram.
Marilah dikesempatan yang sangat
mulia ini kita berdzikir kepada Allah swt, ayo kita semuanya meminta kehadirat
Allah swt dengan kita berdzikir kehadirat Allah swt, dengan kita katakana ya
Allah ya Allah sentuh dengan hatimu yang sangat mulia itu kalimat ya Allah.
فَقُوْلُوْا جَمِيْعً
Tidak ada komentar:
Posting Komentar