Minggu, 28 Februari 2016

Habib Idrus Bin Muhammad Alaydrus ( Cinta dunia adalah pangkal dari segala keburukan )


قال رسول الله صلی الله عليه وسلم  
حُبُّ الدُّنْيَا رَأْسُ كُلِّ خَطِيئَةٍ (رواه البيهقي)
"Cinta dunia adalah pangkal dari segala keburukan"
Dunia akan mematikan hati manusia. Cinta dunia itu perkara yang hina, dimana kebaikan yang kau kerjakan akan lari (pahalanya) karena dunia.
Lalu apa sih yang dimaksud dengan cinta dunia? Apakah kita tidak boleh sama skali menggunakan dunia??
"Tentu tidak.."
Yang dimaksud dunia disini adalah sesuatu yang menyebabkan kita lalai pada Allah dan Rosul-Nya. apapun yang kita lupa yang menyebabkan kita lupa pada Allah dan Rasulullah itulah dunia. Tapi jika sesuatu itu membuat kita dekat dengan Allah maka itu baik.
🔹Beberapa kisah orang sholeh yang tidak cinta terhadap dunia dan tidak ingin menjadikan dunia sebagai tujuan: 1. Imamul Haddad (Al Habib Abdulloh bin Alwi Alhaddad)
Suatu hari beliau didatangi oleh seorang muridnya dan berkata
"Wahai guru akan datang padamu 2kapal yg berisi emas dan perak"
Lalu habib Abdullah bin Alwi al Haddad mengambil siwaknya.. dan beliau celupkan kedalam air sambil berkata "Wahai fitnah tenggelamlah engkau"
Maka tenggelamlah 2 counter kapal tersebut
2. Al Habib Abdul Qodir bin Ahmad Assegaf
Suatu hari beliau didatangi seseorang yang membawa sekarung uang untuk diberikan kepada beliau. Kemudian ketika orang tersebut telah pergi beliau keluar dengan membawa karung terssebut dan pergi mengelilingi kota jeddah untuk membagikan uang tersebut. Dan beliau tidak mau pulang sebelum uang itu benar2 habis.

🔹Beberapa kisah orang yang ahli beribadah namun terjerumus dengan dunia
1. Kisah Qorun (sahabat Nabi Musa AS)
Awalnya Qorun adalah salah seorang pengikut Nabi Musa AS yang sangat taat beribadah. Karena sangat sibuk beribadah, Qorun tidak begitu peduli dengan masalah duniawi. Alhasil Qorun dan keluarganya hidupserba kekurangan. Namun, meski begitu Qorun termasuk ulama yang sangat disegani saat itu. Hingga suatu hari qorun datang kepada nabi Musa dan meminta kepada nabi Musa untuk mendo'akannya agar dia menjadi kaya, dan berjanji akan membantu dakwah nabi Musa dengan harta tersebut. Hingga nabi Musa pun mendo'akan qorun dan qorun menjadi kaya raya. Namun kekayaannya membuat qorun lupa, dia mulai jarang beribadah hingga sama sekali tidak mau beribadah. Bahkan dia mulai ingkar kepada Nabi Musa Alaihisholatu wassalam. Hingga pada akhirnya Allah mengazab qorub dengan menenggelamkan qorun beserta hartanya ke dalam bumi.
2. Kisah Tsa'labah (sahabat Rasulullah SAW)
Dahulu tsa'labah adalah sahabat Rasululullah yg miskin namun sangat taat dalam beribadah. Dia tidak pernah meninggalkan sholat jamaah di masjid. Saking miskinnya dia hanya memiliki 1 pakaian untuk sholat yang d gunakan bergantian dengan istrinya. Suatu hari tsa'labah merasa bosan dengan kemiskinannya hingga ia datang pada Rasulullah untuk mendo'akannya agar menjadi kaya. Namun Rasulullah menolaknya dan berkata "wahai tsa'labah sesungguhnya kau tidak akan kuat menanggungnya"
Tsa'labah pulang, dan keesokan harinya dia datang lagi dengan permintaan yang sama. Hingga pada hari ketiga Rasulullah pun mendo'akan tsa'labah menjadi kaya dan memberikan seekor kambing sebagai modal. hingga pada akhirnya tsa'labah menjadi kaya raya. Namun akibat sibuk dengan kekayaannya tsa'labah mulai jarang ke masjid. dan lama kelamaan ia tidak pernah lagi datang kemasjid. Akibat kekufurannya ini akhirnya tsa'labah dihinakan oleh Allah dan oleh agamanya.
Demikian sedikit kisah tentang orang yang benar-benar tidak menginginkan dunia sebagai tujuan utamanya, Karena beliau tau bahwa kecintaan pada dunia akan merusak ibadah yang beliau kerjakan
dan kisah orang yang terjerumus kedalam cinta dunia.
Rasulullah SAW bersabda:
سيأتي على أمتي في آخر الزمان درهم مهم خير من صلاتهم
(رواه مسلم)
"Kelak akan datang pada umatku di akhir zaman dimana dirham (uang) nya lebih utama dari pada Sholatnya"
(HR. Muslim)
Semoga Allah memudahkan kita untuk mencontoh akhlak beliau orang-orang sholeh. Dan Allah jauhkan kita dari sifat cinta dunia yang melalaikan kita dari agama-Nya.
والله اعلم باالصواب

Jumat, 26 Februari 2016

Habib Idrus Bin Muhammad Alaydrus (Pengibaran panji Dakwah di Bumi kolaka Sulawesi tenggara)

Angin malam kota surabaya-jawa timur menjadi saksi kami memulai perjalanan dakwah ini.
Bersama sahabat-sahabat ku Ustadz Khozim Mustafid dan Bapak Khasiat, juga bersama anak didikku Ahmad Habibi
pada hari kamis pukul 00.00 dini hari kami memulai perjalanan ini. suara mesin pesawat mulai berderu menghantarkan kami menuju bandara Hasanudin Makassar sebelum akhirnya melanjutkan perjalanan kekota kolaka-sulawesi tenggara.
Cukup lama kami menanti pesawat di Bandara Hassanudin makassar. Hingga subuh tiba pesawat kami masih belum berangkat juga. Hingga akhirnya kami memutuskan untuk sholat subuh berjamaah di bandara. Menit berganti menit, jam brganti jam. waktu berjalan demikian cepat. Tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 07.30 wita. Saatnya kami melanjutkan perjalanan kami menuju kota kolaka sulawesi tenggara. Suka dan duka semuanya teralami selama perjalanan untuk mengibarkan panji dakwah ini. kami mulai melangkahkan kaki untuk berdakwah di daerah ini. 
seluruh penduduk kota kolaka berkumpul dalam rangka memperingati hari jadi kota kolaka bersama Bapak Bupati, aparat pemerintah, dan masyarakat kota kolaka. bersama berdzikir untuk mendapatkan Ridho Allah SWT. maka tidak ada satu orang pun membedakan status sosialnya. semua berkumpul untuk berdzikir dan brdo'a bersama.
Segala puji bagi Allah yang memberikan kemudahan bagi hamba-hambaNYA. Dizaman yang melalaikan ini saya kagum dengan pemerintahan kota kolaka ini. Dimana semua aparat pemerintahan sebelum menjalankan tugas masing-masing semua berkumpul untuk sholat dhuha bersama. Sungguh sesuatu yang sangat sulit dijumpai di kota-kota lain. Berbekal iman dan taqwa dengan semangat mereka memulai aktifitas mereka. Semoga Allah mencurahkan Rahmat-Nya.
Yaa Allah jadikan kota kolaka ini sebagai kota Baldatun Thoyyibatun Warobbun Ghofur.. Jadikan bumi kolaka ini sebagai bumi dzikir sholawat dimana penduduknya 90% adalah ummat islam... aamiin...
Perjalanan ini InsyaAllah akan kami akhiri dengan sholat jum'at esok di masjid jami' khoirul ummah dan menjadi khotib disana. Dan setelah itu kami kembali kekota surabaya dan melanjutkan dakwah di bumi surabaya.
Terimakasih untuk segenap aparat pemerintah dan juga masyarakat kolaka atas segala sambutannya. Juga tak lupa saya ucapkan terimakasih kepada Ustadz Abdul Aziz dan bang panji dari jakarta yang telah menemani kami selama dakwah di bumi kolaka ini

Sabtu, 20 Februari 2016

Habib Idrus Bin Muhammad Alaydrus (Jalsatul Itsnain Majelis rasulullah SAW Jawa Timur) _Hadits 3

“Bismillahirrahmanirrahim nawaitu ta’alluma wa at-ta’liima wa at-tadzakkuro wa at-tadzkiiro wa an-naf’a wa al-intifaa’a wa al-ifaadata wa al-istifaadah wa al-hatstsa ‘ala at-tamassuki bikitaabillahi wa sunnati rosuulihi wa ad-du’aa ila al-hudaa wa ad-dalaalata ‘ala al-khoiri ibtigho’a waj_hillahi wa mardhatihi wa qurbihi wa thawabihi wa qurbihi minallahi ta’ala”.
“Qola Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallama, Ittaqillaha haisuma kunta wa atbi’issayyi atal hasanata tamhuha wa khaalaqinnaasa bi khuluqin hasan”.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh..
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah swt yang senantiasa mempertemukan kita sebagai orang muslimin dalam keadaan bersilaturahmi yang mana Allah swt selalu mewanti-wanti kepada kita semuanya untuk saling menguatkan diantara kita untuk tali silaturahmi diantara orang muslimin dan orang mukminin saling menguatkan dan itulah syiar-syiar Allah swt, maka kita yang sudah dikumpulkan oleh Allah swt didalam kesempatan yang indah ini untuk selalu mengaji, untuk selalu menuntut ilmu yang mana didalam zaman sekarang banyak daripada saudara-saudara kita yang jauh daripada ilmuNya Allah swt, yang jauh daripada ilmunya baginda nabi kita Muhammad saw maka dengarkanlah nasehat Rasulullah, dan itulah sebaik-baik nasehat yang harus kita dengarkan dan harus kita kerjakan, yaitu nasehatnya nabi Muhammad saw.

Yang mana Rasulullah saw tidak mengeluarkan sesuatu percakapan, perkataan kecuali dasarnya dari Allah swt melalui daripada wahyu malaikat Jibril as. Maka dikesempatan yang sangat mulia ini kebiasaan Majelis Rasulullah saw Jawa Timur kalau disetiap tabligh akbar itu membaca satu hadist-satu hadist, yang mana hadist tersebut daripada nabi kita Muhammad saw. Maka didalam kesempatan yang sangat mulia ini kitab hadist ini yang dikarang oleh guru kami Al Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz didalam kitabnya kitab Mukhtarul Hadist (hadist-hadist pilihan). Yang mana dikumpulkan oleh beliau untuk mempermudah kepada pemuda-pemuda untuk menghafalkan hadist Rasulullah saw, bukan hanya menghafalkan tetapi mengamalkan daripada apa yang sudah dianjurkan oleh nabi Muhammad saw.
Didalam pembacaan hadist yang ketiga sampailah kita kepada hadist yang diterangkan oleh nabi Muhammad saw yaitu didalam sabdanya Rasulullah saw bersabda :
“Ittaqillaha haisuma kunta”
Bertakwalah engkau wahai manusia-manusia dimanapun engkau berada. Didalam majelis harus mempunyai ketaqwaan kepada Allah, di dalam masjid harus mempunyai rasa taqwa kepada Allah swt. Ketika anda makan juga harus dilandasi dengan taqwa kepada Allah, ketika anda minum harus dilandasi dengan taqwa kepada Allah. Jikalau kita mengamalkan hanya tidak dilandasi dengan taqwa makan begitu saja, minum begitu saja, masuk masjid begitu saja tidak ada perasaan yang begitu mengagungkan didalam rumahnya Allah maka itu kategori orang-orang yang kurang imanya dan taqwanya menipis, naudzubillahimindzalik. Tetapi jikalau mereka manusia-manusia yang mempunyai rasa taqwa kepada Allah swt yang begitu tinggi ketika masuk di dalam masjid rumahNya Allah yang mana masjid itu adalah tempatnya orang bertaqwa kata Rasulullah saw. Jikalau seseorang masuk di dalam masjid tidak ada perasaan yang begitu mendalam didahulukan kaki kirinya daripada kaki kanannya, lupa dengan niat I’tikaf, lebih lagi dia tidak mengamalkan tahiyatul masjid, lebih lagi dia bercanda di dalam masjid, lebih lagi dia menggosip membicarakan kejelekan orang di dalam rumahnya Allah ciri-ciri orang-orang yang tidak bertaqwa kepada Allah swt. Makanya katanya Rasulullah rumahnya orang bertaqwa adalah apa? adalah masjid.
Jangan mentang-mentang anda jauh dari masjid sudah lupa taqwa, jangan mentang-mentang anda jauh dari majelis anda melupakan taqwa, tidak, bahkan di pasar pun anda harus bertaqwa, jauhilah dusta, jauhilah memberatkan timbangan, mengurangi timbangan, ketika anda masuk di dalam pasar bacalah doa :
“Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu, yuhyii wa yumiit, wa huwa hayyun laa ya yamuut, bi yadihil khoir, wa huwa ‘ala kulli sya-in qodiir”
Teringat saya waktu menemani guru saya (Al Habib Umar bin Hafidz) ketika berdakwah di kota Oman sekitar 4 tahun yang lalu. Itu beliau waktu itu transit di kota Dubai yang mana Dubai itu banyak orang di bandaranya itu banyak orang yang sudah lalai dengan Allah swt, banyak dari mereka yang membuka aurat segala macem maka disitu dengan tidak punya rasa malu beliau guru saya (Al Habib Umar bin Hafidz) langsung melantangkan daripada kalimat doa yang dianjurkan oleh nabi Muhammad saw tetapi dengan tidak keras-keras sambil berjalan :
“Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu, yuhyii wa yumiit, wa huwa hayyun laa ya yamuut, bi yadihil khoir, wa huwa ‘ala kulli sya-in qodiir”
“[Tiada sembahan yang benar kecuali Allah semata dan tiada sekutu bagi-Nya, milik-Nyalah segala kerajaan/kekuasaan dan bagi-Nya segala pujian, Dialah yang menghidupkan dan mematikan, Dialah yang maha hidup dan tidak pernah mati, ditangan-Nyalah segala kebaikan, dan Dia Maha mampu atas segala sesuatu]”
Orang-orang yang di sebelahnya melihat kita semuanya.
“apa gerangan orang tersebut” diantara mereka ada yang mengatakan demikian.
Merasa dirinya kurang mengetahui ilmu tersebut maka ditanyakan kepada guru kami :
“wahai guru kenapa engkau tadi ketika berjalan di hadapan kami engkau katakan doa seperti tadi saya tidak pernah mendengar itu doa”
Dipanggil dengan lemah lembut itu orang ;
“wahai fulan sesungguhnya doa itu adalah doanya Rasulullah saw dimana orang pada lalai dengan Allah swt”
Maka jikalau anda bepergian ke pasar, ke mall semuanya maka bacalah doanya yang di sunnahkan oleh baginda nabi Muhammad saw. Orang yang membaca dzikir tersebut kata Rasulullah, akan dinaikkan derajatnya menjadi 100 derajat oleh Allah swt.
Di pasar orang banyak lalai, orang banyak silau dengan toko yang ada, orang banyak silau dengan pandangan baju yang begitu mahal daripada benda-benda yang melalaikan diri kita kepada Allah dengan kita membaca doa itu kita ingat lagi kepada Allah bahwasanya semua itu tidak ada artinya, yang kekal yang abadi adalah Rabbul’alamiin yaitu Allah swt jikalau kita mengetahui hal tersebut.
Makanya kita diwanti-wanti oleh Rasulullah :
“Ittaqillaha haisuma kunta”
“[Bertaqwalah engkau dimana engkau berada]”
Ketika naik kendaraan, ketika anda mengganti baju anda bahkan ketika anda pun sendiri ketika berada di kamar mandi jangan heran dan jangan anda merasa anda sendirian ada Dzat yang memperhatikan anda, siapa itu? Allah swt. Apakah anda tidak malu? Jangan lupakan dengan adabnya nabi Muhammad saw, jangan lupakan daripada sunnah-sunnahnya baginda nabi kita Muhammad saw. Karena Islam bukan hanya teori, karena Islam memerlukan ilmu yang wajib yang di zaman sekarang harus kita lakukan, harus kita praktekan. Bukan hanya teori saja, orang bisa mengatakan ini, orang bisa mengatakan itu tapi prakteknya nggak ada, harus dipraktekkan.
Ketika anda mendidik anak hati-hati “ittaqillaha” kata Rasulullah bertaqwalah kepada Allah. Bagaimana cara mendidik anak? Jikalau kita bertaqwa kepada Allah swt, jangan diperlihatkan tontonan-tontonan yang nggak betul, jangan diperlihatkan gambar-gambar yang tidak benar, kalau hanya sekedar film anak-anak yang mendidik ya silahkan saja. Ajarkan anak tersebut untuk mencintai nabi Muhammad saw, karena anda sebagai orang tua adalah madarasah, adalah sekolah yang paling dasar adalah anda, untuk apa? untuk mendidik anak kita hingga anak kita semakin kenal dengan Allah, semakin kenal dengan nabi Muhammad saw.
Ittaqillaha haisuma kunta dimanapun anda berada di majelis bertaqwa, di masjid bertaqwa, ketika bekerja di kantor bertaqwa, ketika di pasar bertaqwa.
Apa sih definisi daripada taqwa? Dikatakan oleh Al Imamul Haddad definisi daripada taqwa itu beliau mengatakan :
“Bertaqwa itu adalah mematuhi daripada segala peraturanNya Allah yang diperintahkan oleh Allah dan menjauhi daripada yang sudah dilarang oleh Allah”
Kadang-kadang kitanya aja sebagai orang Islam yang mensulitkan arti daripada taqwa. Orang mungkin mempunyai pendapat bahwasanya shalat sebagai tindasan kepada orang-orang atau manusia-manusia. Justru shalat itu menghubungkan kita selalu dengan Rabbul’alamiin dengan Allah swt, hingga kita semakin dekat dengan Allah swt. Al Qur’an, shalawat kepada baginda nabi kita Muhammad saw luruskan di bulan Rabiulawal ini, perbanyak shalawat.
Kalau seandainya anda di bulan kemarin 100x anda membaca shalawat bulan ini perbanyak tambah 200x, yang biasa 200x tambah 300x, yang biasa 300x tambah 500x, yang biasa 500x tambah 600x dan begitu seterusnya sampai 1000x.
Kata Rasulullah saw :
“Orang yang membaca shalawat kepadaku 1000x setiap harinya maka dia akan aku wajibkan untuk mendapat syafaatku di hari kiamat”
Apakah kita tidak menginginkan syafaat nabi Muhammad saw? Siapa yang akan mensyafaati anda di hari kiamat? Teman anda yang biasa mendukung anda dimanapun anda berada nggak ada artinya semuanya. Siapa? Rasulullah saw.
“Ana laha ana laha”
“Akulah pemberi syafaat”
Tetapi sebaliknya jikalau kita teledor dengan Allah, menjauhkan diri kita kepada Allah, lalai dengan shalatnya, malam tahun baru diisi dengan kegiatan yang tidak betul, kegiatan-kegiatan yang lalai, main terompet dan segala macem maka taqwa anda semakin menipis kehadirat Allah swt.
Hati-hati bapak-bapak, ibu-ibu yang dimuliakan oleh Allah, hadirin dan hadirat yang dimuliakan oleh Allah swt malam tahun baru malam bahaya, waspadai anak anda, jikalau keluarnya untuk berdzikir, keluarnya untuk bershalawat anda dukung. Tapi sebaliknya jikalau keluarnya melalaikan dirinya kepada Allah swt, kepada baginda nabi kita Muhammad saw anda tanggung jawab dihadirat Allah swt nanti.
Maka “ittaqillaha haisuma kunta” kembali ke situ lagi.
Apa dalam firmaNya Allah swt :
“Barangsiapa seseorang yang bertaat kepada Allah dan RasulNya akan mendapatkan kebahagiaan yang begitu mulia dari Allah swt”
Mau bertaqwa? Taat kepada Allah dan RasulNya anda akan mendapatkan kebahagiaan. Kebahagiaan apa? paling tidak kebahagiaan ketenangan hati kita terhadap Allah swt. Hatinya selalu senang, tidak mendapatkan, dan tidak dilingkari dengan yang namanya kegalauan, tidak. Selalu senang, karena kenapa? Diisi selalu dengan taqwa, makanya kata Rasulullah :
“Ittaqillaha haisuma kunta” dimanapun anda berada.
Kemudian di dalam hadist tersebut dilanjutkan :
“wa atbi’issayyi atal hasanata tamhuha”
Maka segala keburukan akan dihapuskan dengan kebaikan yang anda lakukan wahai orang-orang muslimin. Keburukan anda yang dulu, kejelekan anda yang dulu, perbuatan anda yang tidak ada pantasnya dengan keburukan yang anda lakukan maka kebaikan tersebut akan mendapatkan suatu kemuliaan dari Allah dan kejelekan pun akan dihapus oleh Allah swt.
Contoh halnya kita maksud masjid, mungkin banyak orang yang sudah lupa dengan niat I’tikaf. Padahal di dalam masjid sering saya lihat :
“Nawaitul i’tikafa fii haadzal masjidi sunnatan lillaahi ta’aalaa”
“Saya berniat I’tikaf di dalam masjid sunnah lillahita’ala”
Saya niat I’tikaf untuk melakukan sunnahnya daripada sunnahnya Rasulullah saw, tahiyatul masjid. Simpel, yang gampang-gampang aja, yang mudah-mudah aja, nggak usah yang sulit-sulit. Ada orang sunnahnya Rasulullah yang simpel mungkin banyak dia tinggalkan, justru yang besar-besar ada orang melakukan tirakat puasa 40 hari dilakukan tapi sering menggosipkan orang nggak ada manfaatnya ente!
Hati-hati dengan membicarakan kejelekan orang apalagi orang tersebut orang yang dimuliakan oleh Allah. Lebih-lebih lagi membicarakan aulia Allah, lebih-lebih lagi membicarakan daripada orang-orang yang kenal dengan Allah, guru-guru anda, anda bicarakan nggak akan mendapatkan keberkahan di dalam kemuliaan yang anda akan raih.
Maka segala keburukan yang biasa kita lakukanlah hapuskanlah katanya Rasulullah saw itu dengan apa? dengan kebaikan. Kebaikan sunnahnya Rasulullah, memakai siwak sebelum shalat, nggak punya siwak dengan ujung daripada baju yang ada kasarnya itu katanya ulama itu bisa menjadi pengganti siwak. Kalau seandainya kita pikir harga siwak itu berapa sih? 5 ribu, 10 ribu, 15 ribu mungkin 15 ribu nggak sampai.
Kemudian ketika anda mau minum jangan lupa baca Bismillah, selesai minum baca Alhamdulillah. Ketika anda makan lakukan adab-adabnya ketika anda makan, jangan anda makan melihat daripada hidangan yang begitu enak, lezat anda lupa daripada sunnahnya Rasulullah saw. Itu makanya Rasulullah saw selalu bilang dalam sabdanya :
“Makanannya orang 2 cukup untuk makanannya orang 3, makanan orang 3 cukup untuk makanan orang 4”
Karena didalam makanan itu ada berkanya sendiri, maka itu yang harus kita perhatikan.
Kemudian kata Rasulullah saw :
“wa khaalaqinnaasa bi khuluqin hasan”
Dan pergaulilah teman-temanmu itu dengan akhlak- akhlak yang mulia. Kita sekarang di bulannya Rasulullah saw kaji bagaimana Rasulullah saw ketika menyebarkan daripada Islam. Karena Islam tidak akan jaya kecuali dengan akhlak yang terdapat di dalam diri nabi Muhammad saw :
“Telah Aku jadikan kepada engakau suatu figur yang begitu baik”
Siapa itu? Nabi Muhammad saw. Contoh didalam hidupmu, contoh didalam perkataanmu.
Jangan kita bershalawatan, selesai shalawatan membicarakan kejelekan orang akhirnya shalawatannya apa? nggak ada manfaatnya, dia barakah ada tapi manfaatnya kurang. Selepas anda shalawatan keluar dari shalawatan dengan muka yang lain, yang muka bagaimana? cinta kepada nabi Muhammad saw. Sudah nggak mau dengarkan biarpun teman saya, sahabat saya mengajak saya untuk menggosip udah bukan teman musuh itu namanya, tinggalkan. Tapi jikalau mengajak anda dalam kebaikan, menasehati anda nah itu teman anda, tapi jikalau mengajarkan daripada akhlak-akhlak yang tidak benar, pembicaraanya selalu kotor, perilakunya jauh daripada akhlaknya nabai Muhammad saw maka anda tidak akan mendapat berkahnya daripada bulan maulid daripada bulan lahirnya Rasulullah saw, kita harus beda ketika kita keluar dari bulan Rabiulawwal ini, apalagi kita bulan maulid ini kan dari sini ke sini, dari sini ke sini maulidan dimana-mana aja tapi buahnya maulid apa? cinta kita terhadap nabi Muhammad saw apa? pernah lihat Rasulullah didalam mimpi anda pernah? Kalau tidak pernah instropeksi diri anda. Makanya dikatakan oleh orang Hadramaut disana orang-orang Tarim itu mewanti-wanti jikalau ada orang tholabu ilmi orang yang terpelajar lewat harinya selama 40 hari tidak berjumpa dengan Rasulullah ketahuilah hati anda sedang sakit, diwanti-wanti oleh gurunya, harus, tidak lewat 40 hari harus mimpi Rasulullah. Bagaimana seseorang bisa mimpi Rasulullah, bertemu dengan sang nabi Muhammad saw? Bersihkan hati anda dari sifat dendam, dengki dengan oang, sombong dengan orang, jangan suka memfitnah, melaknat. Itu Rasulullah yang harus kita tiru.
Sekarang kalau tidak menggosip tetapi dia sekarang kan teknologinya canggih tetapi niat menggosip orang tetapi lewat media social, sama aja. Nggak mau nggosipin orang tetapi dia ngetik lewat media social niat untuk apa? untuk nyindir fulan sama aja. Jadikan media social ini sebagai tombaknya dakwaknya Rasulullah saw. Kalau dulu sering saya katakan para wali songo itu kalau mau menyebarkan satu ilmunya mereka itu naik perahu jauh-jauh nggak tahu arahnya kemana. Sekarang Alhamdulillah orang bicara disini yang di Kalimantan sudah bisa menyaksikan kita, orang bicara disini di Amerika pun bisa mendengarkan kita Alhamdulillah, tetapi gunakan untuk kebaikan jangan dibuat untuk saling mencaci saling memfitnah, saling mengadu domba, kita sebagai orang Islam harus satu.
Kata Rasulullah saw :
“seorang mukmin itu ibarat bangunan yang saling menguatkan”
Seperti bangunan, kalau bangunan satu nggak kuat pasti bangunanya apa? hancur. Tapi kalau orang mukmin yang kuat biarpun teman dekatnya mengajak gossip tinggalkan, ini bukan teman musuh ini, berarti ada yang tidak beres itu hatinya, jangan didengarkan, jangan ditemani cari teman yang baik.
Makanya dikatakan oleh Al Imam Al Habib Abdullah bin Husein bin Thohir salah satu guru Al Habib Ali bin Muhammad Al Habsy sohibul maulid Simtudurar beliau mengatakan di dalam syiirnya :
“Berteman dengan teman yang baik maka hatiku akan semakin terobati dengan beliau”
Contoh halnya jikalau orang sakit, bukan sakit hatinya, kalau orang sakit hatinya nggak perduli obatnya, biarin, nggosipin orang terserah gue, ente ente, ana ana terserah, ini orang yang nggak punya pendidikan. Oarng yang punya pendidikan itu apa? kalau seandainya dinasehati Alhamdulillah terima. Apapun titelnya kalau dinasehati nggak terima itu bukan orang yang berpendidikan.
Makanya didalam syairnya beliau (Al Imam Al Habib Abdullah bin Husein bin Thohir) mengatakan :
“orang yang berteman dengan teman yang baik akan mengobati hatimu”
Diajak shalawatan, setelah shalawatan apa yang tadi kita dengar tadi didalam tausiyah tadi ayo kita terapkan didalam diri kita sendiri ayo, itu teman yang baik, selalu mengobati. Kita kalau sakit pergi ke dokter ratusan juta kita keluarkan Cuma sakit ini dan itu saja. Berapa bualan kau kerja? Tetapi dengan hati ini yang mana hati tersebut selalu dilihat oleh Allah, tempat yang dilihat oleh Allah :
“Allah tidak melihat didalam ketampanan kita tapi Allah melihat hati kita”
Tapi kenapa tidak kita obati ini hati, selalu ada yang namanya iri dengki sama orang dendem aja, saya tidak dihormati, saya diacuhkan. Lihat wahai orang-orang mukmin Rasulullah, yang dialami oleh nabi Muhammad lebih dahsyat daripada yang engkau alami. Rasulullah ketika selesai isra’ wal mi’raj dikumpulkan keluarganya, apa jawaban keluarganya celaka engakau wahai Muhammad! untuk ini saja engkau kumpulkan kami? Marah Rasulullah? Tidak. Dendam Rasulullah? Tidak.
Abu Lahab sering kali saya katakan orang yang sering mencelakai Rasulullah bahkan dendam sama Rasulullah, ingin membunuh Rasulullah. Kalau seandainya Rasulullah terdengar di telinga ada seorang sahabat yang melantunkan surat Tabbat Yada marah Rasulullah.
“jangan kau baca surat ini saya tidak senang itu ayat untuk pamanku, engkau tidak tahu itu paman saya jangan dibaca itu ayat dan jangan engkau ulang-ulang lagi itu ayat. Kalau seandainya engkau mau baca jangan dihadapanku”
Padahal ini pamanya yang selalu mencelakai Rasulullah, hendak membunuh Rasulullah, mencaci maki Rasulullah, dendam pada Rasulullah. Tapi Rasulullah hatinya selalu sehat, hatinya selalu indah, hatinya selalu mulia Rasulullah saw.
Jikalau dikit-dikit seperti ini, dikit-dikit seperti itu gimana derajatnya mau diangkat oleh Allah swt? sudah dibuka pintunya oleh Allah swt engkau jatuhkan sendiri naudzubillahimindzalik.
Sudah dibuka sama ulama sama guru sudah dibuka ini jalanya, akhirnya karena ulahnya ini murid jatuh lagi perlu benahi lagi, makanya guru ini tinggal membuka saja tinggal entenya aja yang jalan.
Lihat muridnya daripada Syech Abdul Qodir Jailani itu orang-orang mulia, sama gurunya hanya disuruh ngamalkan ini, amalkan ini, amalkan ini sudah yakin, sami’na wa atho’na itu mereka. Nggak ada yang namanya kalau gini gimana, kalau gini gimana? Itu kita!
Makanya kita semakin jauh terhadap Rasulullah saw, wal iyadzubillahi mindzalik.
Hadirin dan hadirat yang dimuliakan oleh Allah swt maka kata Rasulullah saw :
“wa khaalaqinnaasa bi khuluqin hasan”
“selalulah tebarkan dengan akhlak yang mulia”
Temanmu, sahabatmu, anak-anakmu, istrimu, akhlak yang mulia santun, sejuk menyejukkan itu katanya Rasulullah saw. Nabi Muhammad pun seperti itu Rasulullah saw, nggak pernah mencaci maki, anaknya pun seperti itu Rasulullah saw, maka wajib bagi kita untuk selalu menebarkan ilmu-ilmunya Rasulullah saw. Kasih sayang Rasulullah saw harus kita tebarkan semuanya,kalau tidak apa manfaat Rabiulawwal yang selalu kita hadapi selalu ini. Apa manfaat daripada shalawat yang kita hadiri ini jikalau kita Cuma teori saja tidak ada praktek melakukan daripada ajaran nabi Muhammad saw. Shallu’alannabi Muhammad, amalkan, perbanyak shalawat.
“Paling dekatnya kalian di hari kiamat paling banyaknya kalian menyebut aku didalam shalawatmu” kata Rasululah saw.
Kita berapa kali shalawat kepada Rasulullah saw? Membekas kepada hati kita? Itu yang harus kita benahi selalu.
Hadirin hadirat yang dimuliakan oleh Allah swt malah kita sekarang di zaman yang sekarang ini yang sudah disibukkan dengan dunia yang sangat fana dan tidak ada artinya ini yang kita semakin jauh dengan Rasulullah, semakin jauh dengan Allah swt, semakin jauh dengan ulama wal iyadzubillahi mindzalik. Maka selalulah kita untuk selalu menebarkan daripada akhlaknya nabi Muhammad saw.
Mudah-mudahan dikesempatan yang sangat mulia ini kita diberikan rasa cinta kita kepada Rasulullah saw, diberikan rasa cinta kita kepada guru-guru kita, diberikan rasa cinta kita kepada para ulama-ulama, diberikan rasa cinta kita kepada aulia Allah ya Rahman ya Rahiim ya dzal jalali wal ikram. Marilah dikesempatan yang sangat mulia ini kita berdzikir kehadirat Allah swt, kita bermuhasabah diri, kita instropeksi diri kita terhadap Allah swt bermuhasabah dengan kita akan melantunkan dzikir kita terhadap Allah swt, marilah kita sama-sama dengan kita mengucapkan ya Allah ya Allah..

Jumat, 19 Februari 2016

Habib Idrus Bin Muhammad Alaydrus (Jalsatul Itsnain Majelis rasulullah SAW Jawa Timur) _Hadits 9

“Bismillahirrahmanirrahim nawaitu ta’alluma wa at-ta’liima wa at-tadzakkuro wa at-tadzkiiro wa an-naf’a wa al-intifaa’a wa al-ifaadata wa al-istifaadah wa al-hatstsa ‘ala at-tamassuki bikitaabillahi wa sunnati Rosuulihi wa ad-du’ai ila al-hudaa wa ad-dalaalata ‘ala al-khoiri ibtigho’an waj-hillahi wa mardhatihi wa qurbihi wa thawabihi minallahi ta’ala”.
Dibuka hadist yang ke 9 :
“Qola Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, Albakhilu man dzukkirtu ‘indahu falam yusalli ‘alayya (Hadisun Sahih Rawahul Imami Ahmad)”.
[“Orang yang bakhil ialah apabila orang yang menyebut namaku padanya dia tidak bershalawat atasku”.]
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh..
Alhamdulillah segala puji bagi Allah swt yang telah memberikan kepada kita segala kemuliaan-Nya, segala kenikmatan-Nya sehingga di malam hari yang sangat mulia ini kita dikumpulkan oleh Allah swt dalam kecintaan kepada nabi kita Muhammad saw. Mudah-mudahan rasa cinta tersebut tidak dihapus oleh Allah swt, mudah-mudahan rasa sayang tersebut tidak dihilangkan oleh Allah swt, mudah-mudahan rasa rindu kita kepada nabi Muhammad saw semakin ditambah dan ditambah dan ditambah oleh Allah swt sehingga kita bisa berkumpul dengannya di surga-Nya Allah swt amiin ya rabbal’alamiin.
Alhamdulillah didalam pembahasan kitab Mukhtarul Hadist yang senantiasa kita baca di malam selasa di jalsatul istnanin ini Majelis Rasulullah Jawa Timur menerangkan tentang bagaimana orang-orang yang digambarkan oleh Rasulullah, yang mana dicontohkan oleh Rasulullah mereka yang tidak mau menyebut nama Rasulullah ketika nama Rasulullah disebutkan di dalam majelis, shallu’alannabi Muhammad..!

Mereka yang tidak mau menyebutkan nama Rasulullah di dalam suatu majelis atau bahkan tidak mau membalasnya maka itu kata Rasulullah saw didalam pembahasan hadist tersebut adalah contoh orang-orang yang kikir, orang-orang yang bakhil, orang-orang yang pelit. Makanya disini dikatakan dalam pembahasan hadist tersebut :
“Albakhilu (orang-orang yang bakhil, orang-orang yang pelit) man dzukkirtu ‘indahu (yang disebutkan nama saya kata Rasulullah) falam yusalli ‘alayya (dia tidak mau membalasnya, dia tidak mau menyebutkannya). Makanya jikalau kita mendengarkan nama Rasulullah maka balaslah ‘Allahumma shalli’ala Muhammad’, karena yang kita sebut ini adalah manusia yang sangat peduli dengan kita semuanya, manusia yang sangat cinta dengan kita semuanya bahkan kecintaannya melebihi kecintaan orang tua dengan anaknya. Contohnya jikalau orang tua tersebut cinta dengan anaknya jikalau anaknya menderita sakit maka orang tua tersebut sangat bingung bagaimana mengobati anak tersebut, dibawa ke dokter, dicarikan obat, biarpun tengah malam karena orang tua tersebut sangat sayang dengan anaknya. Kecintannya Rasulullah, kecintaan nabi Muhammad saw ‘Allahumma shalli wasallim ‘alay’ itu melebihi daripada kecintaan orang tua terhadap anaknya. Apalagi kecintaan anak dengan ibunya/bapaknya makanya cintanya orang tua dengan anaknya itu lebih besar daripada cintanya anak dengan orang tuanya. Anak jikalau mungkin sudah kaya, sudah tinggi jabatannya mempunyai ini dan itu mungkin lupa dengan orang tuanya. Begitupun lebih dahsyat lagi cintanya orang tua kepada anaknya tidak akan pernah sirna, kecintaannya Rasulullah melebihi daripada itu semuanya!
Makanya mereka orang-orang yang kikir, orang-orang yang pelit, orang-orang yang bakhil ketika disebutkan nama nabi Muhammad dia tidak mengucapkan ‘Allahumma shalli wasallim ‘alay’. Berarti kita atau mereka yang tidak menjawab ‘Allahumma shalli wasallim ‘alay’ adalah contoh orang-orang yang apa? orang-arang yang kikir, bukan saya yang bicara tapi Rasulullah saw. Karena shalawat kepada nabi Muhammad, kecintaan nabi Muhammad melebihi daripada kecintaan semua. Makanya shalawat itu adalah senjata yang paling ampuh dari segala penyakit dan noda yang akan menghapuskan segala dosa dengan kita apa? dengan kita membaca shalawat terhadap baginda nabi kita Muhammad saw. Maka jikalau didalam majelis ketika anda membaca Al Qur’an ‘Muhammad Rasulullah..’ jawab juga ‘Allahumma shalli wasallim ‘alay’.
Karena disitu terdapat rahasia yang begitu agung yang diletakkan oleh Allah swt kepada nabi kita Muhammad saw.
Diceritakan didalam salah satu cerita ada seseorang itu yang terkena penyakit ‘ain, penyakit ‘ain itu penyakit mata (bukan mata buta atau sakit mata), terkena mata!. Diceritakan di kota Hadramaut di kota orang soleh disalah satu kota yang namanya kota Shibam. Kota Shibam itu terkenal dengan matanya, maka jangan sekali-kali jikalau kita masuk di kota Shibam itu bisa-bisa kita terkena dengan matanya orang. Ada kejadian itu orang yang bisa memberikan penyakit jikalau melihat orang dengan rasa dengki itu ada itu penyakit. Makanya hati-hati makanya kata Rasulullah saw :
‘Hati-hatilah dengan firasatnya orang mukmin karena melihat dengan cahaya-Nya Allah swt’.
Makanya jikalau kita melihat kenikmatan yang ada di teman-teman kita atau saudara-saudara kita maka katakanlah ‘masyaAllah tabarakAllah’. Jikalau teman anda punya motor baru, keren jangan sekali-kali anda katakan ‘wah bagus banget’ ini tanpa anda katakanlah ‘masyaAllah tabarakAllah’ bisa-bisa itu motor nanti bisa celaka alias rusak dan lain-lain karena mata sebagian orang yang mempunyai kekuatan yang begitu tinggi. Maka kita diajarkan oleh ulama bagaimana meredam matanya seseorang supaya matanya itu karena dengan kekuatan yang dia miliki bisa semakin hari semakin tidak ada daripada penyakit mata tersebut, maka perbanyak daripada dalam diri kita di dalam hati kita untuk membaca shalawat kepada Rasulullah saw, perbanyak itu. Maka jikalau sudah anda sudah memperbanyak shalawat kepada baginda nabi kita Muhammad saw maka niscaya mata yang dimiliki oleh seseorang tersebut kekuatannya yang sedemikian kuat akan diredam oleh Allah swt dan tidak ada artinya melebihi daripada kekuatan shalawat kepada Rasulullah saw.
Ceritanya bahwasanya ini orang masuk ke kota Shibam kota di Hadramaut sana yang terkenal seperti tadi saya katakan terkenal dengan matanya, ini orang begitu masuk kena matanya orang hingga beberapa hari kemudian ini orang tambah lama tambah tinggi dan tingginya tidak normal, sudah melebihi batas daripada tingginya seseorang, tinggi banget. Ini orang akhirnya takut kena mata ‘ini jangan-jangan saya ini kena matanya orang saya ini’. Kemudian ada orang berjalan di depannya ‘ya fulan sungguh tinggimu ini sangat tinggi sekali tidak normal bagi seseorang yang mempunyai postur tubuh yang sedemikian tinggi di dalam dirimu’ ini orang asalnya tidak niat untuk apa? untuk mengatakan kepada orang tersebut bahwasanya dia katakan apa, ‘katakanlah wahai fulan shalallahu ‘ala Muhammad, katakanlah wahai fulan shalawatlah engkau terhadap Rasulullah saw’, maka berkah daripada shalawat yang tadi dia tidak niatkan untuk mengobati dirinya tadi itu, cuma mengingatkan kepada orang tersebut untuk bershalawat kepada Rasulullah hingga orang tersebut yang tadi kena mata dinormalkan kembali oleh Allah swt daripada tingginya, berkat daripada apa? berkat daripada shalawat kepada Rasulullah saw.
Maka shalawat kepada Rasulullah saw adalah obat dari segala penyakit, anda galau, anda bimbang, anda sumpek? Ambil tasbih baca shalawat kepada Rasulullah saw, perbanyak shalawat kepada Rasulullah saw, apapun bentuk daripada shalawatnya anda baca. Tetapi sering saya katakan bahwasanya seseorang yang bershalawat dengan rindu dengan seseorang yang biasa lain, tetapi dari ganjarannya sama, tetapi derajatnya di mata Rasulullah saw itu sangatlah beda.
Maka jikalau seseorang saja dikatakan sering saya katakan bahwasanya shalawat terhadap nabi kita Muhammad saw adalah ‘syaikh manlaisalahus syaikh ‘ mereka yang senantiasa merutini shalawat kepada baginda nabi kita Muhammad saw adalah ibaratnya dia mempunyai guru bagi mereka yang tidak punya guru, gurunya siapa? Gurunya baginda nabi kita Muhammad saw. ‘Syaikh manlaisalahus syaikh’ (guru bagi mereka yang tidak mempunyai guru). Bahkan shalawat kepada Rasulullah saw itu adalah amalan yang tidak tertolak biarpun anda lakukan secara riya’. Bahwasanya riya’ itu adalah suatu perkara yang kufur khafi adalah kafir yang dihukumkan menjadi orang yang kufur tetapi kekufurannya kecil. Tetapi jikalau anda mengambil tasbih dengan anda mengucapkan selalu anda shalawatkan kepada baginda nabi kita Muhammad saw maka amalan tersebut pasti akan dikabulkan oleh Allah swt.
Diceritakan didalam salah satu kitab ada seseorang yang bernama ulama yang cukup dikenal yaitu yang bernama sayyidina Hasan Ats-Tsauri. Ulama yang di zamannya terkenal itu, yang terkenal didalam ilmu tasawufnya. Pernah beliau melakukan ibadah umrah ketika lagi thawaf (berputar 7 kali mengelilingi ka’bah) menemukan orang yang sangat tampan sekali, kulitnya sangat putih yang jikalau dilihat oleh beliau sangat mendinginkan daripada hati beliau, indah sekali itu orang. Orang kalau thawaf kan amalannya kebanyakan apa? tasbih dan tahmid, atau paling tidak membaca ‘Rabbana atina fiddunya hasanah wa fil akhiroti hasanah waqina ‘adzabannar’, atau membaca Labbaik, ‘Allahumma Labbaik Labbaikalaa syariika laka labbaik innal hamda wan ni’mata laka wal mulk laa syariika laka’ itu yang dilakukan biasanya oleh orang thawaf. Tetapi yang ditemukan oleh beliau ini adalah seseorang yang ketika thawaf yang dibaca cuma shalawat kepada Rasulullah saw, nggak membaca tasbih, nggak membaca tahmid, nggak membaca Rabbana atina fiddunya hasanah, nggak membaca Labbaik Allahumma Labbaik yang dibaca cuma apa ‘Allahumma shlalli’ala sayyidina Muhammad..Allahumma shlalli’ala sayyidina Muhammad’ maka sayyidina Hasan Ats-Tsauri dilihat ketemu orang ini lagi ketika putaran pertama ‘shalawat lagi ini orang’, putaran ke dua ketemu sama orang ini lagi pun shalawat lagi nggak ada bacaan yang dilakukan kecuali shalawat kepada Rasulullah saw. Namanya seseorang kadang-kadang timbul dengan yang namanya penasaran, kita pun kadang-kadang misalkan pingin tahu timbul dalam diri kita penasaran, sesuatu yang lumrah dalam diri manusia itu.
Maka Hasan Ats-Tsauri mendekati orang ini, ditegur oleh Hasan Ats-Tsauri :
‘Wahai fulan apakah engkau tidak membaca tasbih atau tahmid, atau engkau membaca Labbaik, ‘Allahumma Labbaik , atau engkau membaca Rabbana atina fiddunya hasanah’. Ini orang sambil melihat ke wajah Hasan Ats-Tsauri mengatakan :
‘Sesungguhnya engkau tidak tahu siapa atau nama yang saya ucapkan tersebut’
‘Saya mengetahui, itu adalah Rasulullah saw nabi kita Muhammad saw siapa yang tidak kenal’ kata Hasan Ats-Tsauri, ini imam kadang-kadang timbul jengkel : ‘hai fulan engkau tidak tahu saya?’ makanya ati-ati ya dalam diri manusia jangan timbul sekali-kali dalam diri kita sombong. Kadang-kadang sifat sombong itu timbul dalam diri ulama pun bisa timbul sombong, ada!, hati-hati. Hasan Ats-Tsauri bilang :
‘hai fulan engkau tidak tahu siapa saya’
‘siapa engkau’ katanya orang ini
‘saya adalah Hasan Ats-Tsauri ulama besar di kota saya’
Nah mulai sifat sombong timbul dalam diri manusia hati-hati wahai manusia saudara-sudaraku.
Hadirin dan hadirat yang dimuliakan oleh Allah swt hati-hati dalam dirimu, dalam diri kita timbul sifat sombong. Berapa kali saya ceritakan tentang iblis, yang mana dulunya terkenal hamba yang paling taat dengan Allah karena diciptakan Adam disuruh sujud nggak mau timbul sifat sombong :
‘Wahai Allah Engkau ciptakan Adam dari tanah sedangkan Engkau ciptakan aku dari api’
Ati-ati ‘saya dari keturunan ningrat, saya dari golongan habaib, saya keturunan darah biru, saya punya jabatan ini dan itu’ hati-hati. Makanya kita dikesempatan yang sangat mulia ini khususnya saya pribadi ayo kita sama-sama mengobati diri kita masing-masing hingga kita menjadi manusia-manusia yang betul-betul dimuliakan oleh Allah swt. Apa yang kita punya? Coba tanya dalam diri kita wahai manusia apa yang engkau punya? Dibanding dengan Rasulullah yang mana bulan tidak diciptakan karenanya, matahari tidak diciptakan karenanya, bintang, gunung, langit tidak diciptakan oleh karenanya. Karena siapa? Karena nabi kita Muhammad saw, shallu’alannabi Muhammad!
Katanya beliau ‘engkau tidak tahu siapa saya?’
‘siapa engkau’
‘saya adalah Hasan Ast Tsauri ulama ditempat saya’ wah…’kyai ditempat saya, habib ditempat saya, dari golongan ini dan itu’, ati-ati ini ya ini merusak amal semuanya.
Ini orang tadi yang kelihatannya biasa tadi senyum aja, jalan lagi ini orang :
‘hai fulan’ ditegur lagi oleh Hasan Ast Tsauri
‘Kenapa engkau yang engkau baca cuma itu tadi, yang engkau baca hanya shalawat kepada Rasulullah saw nggak ada amalan yang lain kenapa nggak tasbih dan tahmid’ tersenyum ini orang. Akhirnya ini orang yang tadi ditanya oleh Hasan Ast Tsauri hilang begitu saja ketika lewat putaran ke tiga atau nggak keempat itu hilang begitu saja dicari itu orang nggak ada lagi, lewat sampai setahun.
Tahun berikutnya beliau Hasan Ast Tsauri itu diberikan oleh Allah swt kemuliaan sehingga bisa menunaikan haji di tahun tersebut, dan kebetulan beliau hajinya bersama dengan orang tuanya dengan bapaknya. Ditengah-tengah perjalanan sebelum mengambil miqat tiba-tiba orang tuanya nyesek begitu saja kemudian meninggal. Ketika meninggal orang tua Hasan Ast Tsauri itu apa? ketika meninggal dilihat bahwasanya wajahnya berbalik yang aslinya putih menjadi hitam, abahnya ulama. Kaget dilihat oleh beliau ‘kenapa ini abah ku ini kok tiba-tiba ketika meninggal tiba-tiba wajahnya hitam begitu saja’. Yang beliau tahu bahwasanya abahnya amalannya sedemikian mulia, shalatnya tidak pernah ditinggalkan, amalan-amalan baiknya tidak pernah ditinggalkan hingga ketika dilihat disebelahnya abahnya tadi yang wajahnya berbalik menjadi hitam yang awalnya putih malu Hasan Ast Tsauri hingga ditutupi oleh surbannya, sambil malu.
‘Bagaimana ini, ini perjalanan haji masih setengah masih mau ambil miqat dan lain-lain, bagaimana..?’
Nggak lama kemudian lewat seseorang, ketika lewat itu seseorang ditegur oleh Hasan Ast Tsauri untuk meminta pertolongan untuk mengangkatkan ayahnya dan merawatkan ayahnya, dan dilihat ketika ditegur dibalik itu tadi dilihat bahwasanya itu orang adalah orang yang ditegur oleh beliau ketika melaksanakan thawaf yang tadi saya ceritakan tadi yang thawaf yang pertama tadi.
Kaget Hasan Ast Tsauri, ‘siapa engkau’ nggak mau nyebut
‘sudah apa yang engkau perlukan’
‘saya mendapatkan musibah orang tua saya meninggal, dan tanpa saya ketahui pun sekarang tiba-tiba wajahnya berubah menjadi hitam’
Kemudian ini orang membuka daripada tutupan dari pada wajah yang ditutupkan didalam wajah orang tuanya kemudian diusapi dengan tangannya dan berubahlah wajah orang tuanya yang asalnya hitam menjadi putih, lebih penasaran lagi Hasan Ast Tsauri
‘siapa engkau’
‘Engkau pingin tahu siapa saya, ana Rasulullah’ Shalallahu’ala Muhammad..!
‘Ana Muhammad bin Abdillah, apakah engakau tidak ingat sewaktu engkau menegur saya ketika saya melaksanakan thawaf yang saya amalkan hanya shalawat kepada Muhammad itu adalah saya dan saya adalah Muhammad bin Abdillah’ tiba-tiba orang itu hilang begitu saja, Rasulullah saw.
Hadirin dan hadirat yang dimuliakan oleh Allah swt maka daripada itulah kemuliaan nabi Muhammad saw yang sedemikian perhatiannya dengan kita semuanya maka jangan sekali-kali engakau berpaling kepada Rasulullah saw karena dia adalah manusia yang sedemikian perhatiannya kepada kita semuanya.
Diceritakan oleh sayyidatina Aisyah ra didalam salah satu hadist bahwasanya beliau pernah disuatu malam menjahit daripada pakaian nabi Muhammad saw. Dilihat bahwasanya pakaian nabi Muhammad itu ada yang koyak sedikit diambil oleh sayyidatina Aisyah ra hendak mau dijahit dan dibetulkan. Lihat ya begitu rendahnya Rasulullah saw ketawadhuannya, lain mungkin dengan kita jikalau ada baju sedikit yang sobek mungkin kadang-kadang kita buang. Tetapi memanfaatkan karena pakaiannya Rasulullah hanya dua, satu dipakai satu dicuci kemudian begitupun dan begitupun. Karena kekayaan tidak dimiliki oleh Rasulullah saw, yang dimiliki oleh Rasulullah saw adalah kecintaan terhadap Allah swt yang mana selalu tertanam didalam diri nabi kita Muhammad saw.
Ketika asyik menjahit itu sayyidatina Aisyah ra tiba-tiba lampuya padam hingga daripada jarum yang hendak digunakan untuk membetulkan daripada bajunya Rasulullah jatuh dan tidak bisa dilihat. Datang nabi Muhammad saw dengan wajahnya yang begitu bersinar hingga menyinari daripada rumah tersebut hingga jarum yang tampaknya mungkin tidak bisa dilihat berkahnya cahayanya Rasulullah itu jarum bisa dilihat dan diambil oleh sayyidatina Aisyah ra dan dibuat untuk menjahit daripada pakaiannya Rasulullah saw, lantas sayyidatina Aisyah ra mengatakan:
‘Sumpah demi Allah wahai Rasulullah mereka yang tidak menyebut namamu sungguh dalam diri mereka terdapat sifat kikir ya Rasulullah, sifat bakhil ya Rasulullah’ karena kenapa? Karena kemuliaan terdapat didalam diri nabi kita Muhammad saw.
Mudah-mudahan dengan kita bisa mngamalkan daripada shalawat tersebut ini maka amalkan shalawat kepada nabi kita Muhammad saw perbanyak, dari malam ini usahakan jangan anda meninggalkan shalawat setiap hari sebelum tidur 100x rutin, baca shalawat kepada Rasulullah saw 100x bisa anda tambah 200x, 300x dan lain-lain.
Bahkan ada shalawat yang dikarang oleh Al Habib Sholeh bin Muhsin Al hamid yaitu :
‘Allahummashalli wasallim ‘ala sayyidina Muhammadin shalatan takbiru bihadzunub wataslifu bihal qulub watantaliqu bihal usuk watalimu bihas su’uk wa’ala alihi washahbihi wa man ilaihi mansuk’
Barangsiapa yang mengamalkannya setiap hari sedikitnya 11 kali atau bisa ditambah menjadi 41 kali niscaya hajatnya akan dikabulkan oleh Allah swt.
Atau lebih lagi apabila engkau bisa amalkan shalawatnya Guru Mulia kita Al Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz :
‘Allahumma wasallim ‘ala sayyidina Muhammadin nurikassari wamadikaljari waj’ma’ni bihifikulli anwari wa’ala alihi washahbihi yannur’
Baca 40 kali atau 100 kali bagi mereka yang tidak sibuk, jikalau anda sibuk baca 40 kali, jikalau anda tidak sibuk baca 100 kali. Niscaya shalawat tersebut akan membawa nada didalam keluhuran didalam Allah swt dan selalu memberikan cinta terhadap nabi kita Muhammad saw.
Mudah-mudahan dengan kita bisa mengkaji daripada amalan yang kita amalkan ini dengan shalawat tersebut bisa kita amalkan dan jangan sekali-kali engkau menjauhi daripada shalawat daripada nabi kita Muhammad saw.
Marilah dikesempatan yang sangat mulia ini kita berdzikir kepada Allah swt, kita bermuhasabah diri dengan Allah swt, kita bertawasul dengan baginda nabi kita Muhammad saw, kita hilangkan segala kotoran-kotoran hati kita dengan kita berdzikir disaat ini, noda-noda didalam diri kita kita hilangkan. Marilah kita ucapkan secara keras dengan kita berdzikir mengucapkan ya Allah..ya Allah.. sebutkanlah dengan penuh rasa khusyu’, penuh rasa luhur dengan Allah swt.

Kamis, 18 Februari 2016

Habib Idrus Bin Muhammad Alaydrus (Jalsatul Itsnain Majelis rasulullah SAW Jawa Timur) _Hadits 10



بسْمِ اللهِ الَّرحْمَنِ الَّرحِيْمِ
نَوَيْتُ التَّعَلُّمَ وَ التَّعْلِيْم، وَالتَّذَكُّرَ وَالتَّذْكِيْر، وَالنَّفْعَ وَاْلإنْتِفاَع، وَاْلإفَادَةْ وَاْلإسْتِفَادَة،
وَالْحَثَّ عَلىَ التَّمَسُّكِ بِكِتَا بِ الله وَ سُنَّةِ رَسُوْ لِهِ، وَالدُّ عَا ءِ اِلَى الهُدَ ى، وَالدَّ لآ لَةَ عَلَى الخَيْر،
إبْتِغَا ءَ وَجْهِ الله، وَ مَرْ ضَا تِهِ وَ قُرْ بِهِ وَ ثَوَ ا بِهِ مِيْنَا الله تَعَا لَى
“Bismillahirrahmanirrahim nawaitu ta’alluma wa at-ta’liima wa at-tadzakkuro wa at-tadzkiiro wa an-naf’a wa al-intifaa’a wa al-ifaadata wa al-istifaadah wa al-hatstsa ‘ala at-tamassuki bikitaabillahi wa sunnati Rosuulihi wa ad-du’ai ila al-hudaa wa ad-dalaalata ‘ala al-khoiri ibtigho’an waj-hillahi wa mardhatihi wa qurbihi wa thawabihi minallahi ta’ala”.


قل ر سو ل ا لله صلى الله عليه و سلم
التا جرُ الأ مينُ الصَّد و قُ المسلِمُ مع الشهداء يو مَ القيا مة (حد يث صحيح ر و ا ه الحكم
“Qola Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, Attajirrul amiinusshoduqul muslimu ma’asy syuhada-i yaumal qiyamah (Hadisun Sahih Rawahul Hakim)”.
[“Peniaga-peniaga yang amanah,benar, dan muslim, mereka bersama-sama para syuhada’ pada hari qiamat”.]


Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah swt yang telah memuliakan kita semuanya, yang telah memberikan kepada manusia-manusia pintu-pintu rahmat dan pintu-pintu taubat dan pintu penjagaan daripada Allah swt dan itu berlaku kepada kita semuanya yang hingga Allah tidak pernah bosan-bosannya memanggil kepada kita padahal Diri-Nya tidak butuh dengan manusia, jikalau manusia itu pun tidak diciptakan oleh Allah tidak ada kerugian dalam Diri Allah swt itu sendiri. Tetapi karena dzat yang paling dimuliakan-Nya, manusia yang paling di banggakan-Nya yaitu baginda nabi kita Muhammad maka kita sebagai manusia dan khususnya ummatnya Rasulullah selalu dibukakan oleh Allah swt pintu yang begitu agung dan pintu yang begitu indah oleh Allah swt.


Hadirin dan hadirat yang dimuliakan oleh Allah swt bahwasanya pintu Allah tidak pernah terkunci, lain jikalau pintu yang mungkin ada di rumah kita pasti ada namanya dikunci. Pintu kamar ada namanya dikunci, jendela kita juga dikunci semuanya pasti pernah dikunci. Bahkan manusia pun yang memiliki rasa egois, rasa sombong didalam dirinya pun kadang-kadang mengunci dirinya, tidak saling menegur, tidak saling menyapa, tidak saling menghormati dan tidak saling menghargai. Tetapi pintu Allah swt tidak pernah tertutup dan buka nya selama-lamanya abadi selama kita membaharukan daripada pintu taubat kita terhadap Allah swt.
Hadirin dan hadirat yang dimuliakan oleh Allah swt sampailah kita dipelajaran yang setiap malam selasa kita bahas yaitu pelajaran hadist Rasulullah saw yang mana didalam pembahasan yang sangat mulia ini didalam pembahasan hadist yang ke 10 ini menerangkan tentang seorang pedagang yang mana disini ‘attajir’. ‘Attajir’ itu bukan orang-orang yang kaya, orang yang membahasakan tajir, tajir, tajir itu bukan orang yang kaya artinya kalau orang yang kaya itu adalah ‘al ghoniy’ adalah orang yang kaya. Tapi kalau ‘tajir’ itu adalah orang yang menjadi pedagang, seorang pedagang itu artinya ‘attajir’. ‘Alladzi yattajir bittijaro’yang mana dia itu menjadi pedagang didalam dagangannya apapun dagangannya. Jikalau dia menjadi pedagang beras, menjadi pedagang gula, menjadi pedagang apapun perdagangannya maka itu dikatakan namanya ‘tajir’ yaitu pedagang. Pedagang yang bagaimana? Kata Rasulullah saw itu :
‘Attajirrul amiinusshoduqul muslim’ orang yang menjadi pedagang tetapi syaratnya itu jujur didalam dagangannya, tidak berbuat curang naudzubillahi mindzalik. Maka jangan sekali-kali jikalau anda kepingin dagangan anda itu dimuliakan dan diberikan keberkahan oleh Allah swt jangan sekali-kali kita untuk curang. Jikalau seandainya mau mengambil keuntungan, bahkan dikatakan ulama memang tidak ada prediksi tertentu. Kalau seandainya katanya ulama kalau seandainya beli barang sekian mau ambil keuntungan 100% pun itu diperbolehkan, tetapi harus diukur dengan kemampuan orang-orang disekitarnya. Jangan kita misalkan katanya orang jawa “kulakan” iya kan, kulakan-nya misalkan 20ribu kalau seandainya mau dijual 200ribu pun itu tidak apa-apa, diperbolehkan tidak ada batas tertentu didalam mengambil keuntungan dikatakan ulama, tetapi al ulama memberikan solusi paling tidak jangan kita mengambil keuntungan yang sedemikian besar sehingga orang-orang di sekitarnya ketika mau membeli daripada barang tersebut keberatan dia karena mungkin ekonominya yang sangat sederhana atau ekonominya yang sangat kecil. Maka diperlukan menjadi pedagang yang al amin, menjadi pedagang yang betul-betul jujur. Karena jujur itu adalah pondasi dari segala kehidupan, hadir majelis membutuhkan kejujuran, kita menyatakan cinta kepada Rasulullah membutuhkan kejujuran. Seringkali saya katakan tidak cukup orang yang mengatakan ‘saya cinta dengan Rasulullah, saya rindu dengan Rasulullah’ tetapi amalannya jauh daripada amalannya Rasulullah. Perkataannya selalu menggunjing orang, perkataannya selalu menyakiti orang, perkataannya selalu menyindir orang, hati-hati dengan sindiran-sindiranmu. Entah engkau tulis di status facebook mu, entah engkau tulis di status tweeter mu dan whattsapp mu hati-hati karena itu bisa berbahaya.
Maka didalam kesemuanya-pun kita diperlukan dengan yang namanya kejujuran bahkan didalam firman Allah swt , Allah swt berfirman :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ (التو بة :119
‘Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar’. ( QS : At Taubah : 119 ).
Didalam segala hal memerlukan kejujuran, pondasi itu. Didalam pedagang pun demikian, jikalau kita sudah menjadi pedagang yang jujur betul-betul jujur kata Rasulullah saw itu ‘al amiin as shodu’ itu tidak ada perbedaannya cuma penguat saja itu artinya sama adalah pedagang yang jujur. Itu derajatnya kalau seandainya dia meninggal ajalnya dijemput oleh Allah swt derajatnya kata Rasulullah saw :
‘Dia akan dibangkitkan bersama orang-orang yang mati syahid di hari kiamat-Nya Allah swt’
Jadi anda sederajat dengan orang-orang yang mati syahid, karena kenapa? Karena kita didalam berdagang jujur maka derajatnya sama dengan orang-orang yang mati syahid. Tapi kalau sudah awalnya sudah nggak jujur ini bahaya ini, misalkan dia berdagang mengambil keuntungan yang begitu besar hingga terjadi sampai dia riba dan segala macam. Maka ketika di zamannya Umar bin Khatab ra itu ada salah satu wanita tua yang ditugaskan oleh sayyidina Umar yang bernama Syifa binti Abdullah untuk apa? Untuk melihat kondisi di pasar. Tidak sembarangan orang yang di pasar itu. Bilang sayyidina Umar :
‘Kalau seandainya ada yang curang di pasar bilang kepada saya’
Beliau muter satu persatu akhirnya mendapatkan seorang pedagang yang berjualan susu yang susunya itu dicampur dengan air. Kalau seandainya anda jual susu ya susu aja jangan dicampur dengan air murni susunya orang-orang zaman dulu demikian. Kalau sekarang lihat kejujuran di dalam negeri kita sudah tidak ada lagi hingga semuanya yang kita makan, yang kita minum semuanya mengandung daripada bahan-bahan yang berbahaya di zaman sekarang ini.
Makanya ketika beliau ini memutar daripada pasar Madinah dilihat ada seoarang pedagang yang curang yang mana menjual daripada jualan susunya dicampur dengan air, akhirnya ditegur oleh beliau ;
‘Sesungguhnya engkau telah berbuat curang sebentar lagi saya akan laporkan engkau kepada amirul mukminin sayyidina Umar bin Khatab’.
Ini orang akhirnya menjadi takluk dan ketakutan ini orang karena akan dilaporkan kepada amirul mukminin sayyidina Umar bin Khatab, sehingga amirul mukminin memberikan teguran kepada dia. Kalau amirul mukminin sayyidina Umar bin Khatab itu tidak kenal dengan yang namanya sogokan, dilarang orang yang menyogok itu. Kata Rasulullah saw ;
‘Allah melaknat orang yang menyogok dan orang yang disogok’
Jikalau orang di zaman sekarang gampang, kalau seandainya dia berbuat curang diketahui takut dipenjarakan yang melaporkan diberikan apa? Diberikan sogokan diberikan tips sehingga tidak melaporkan wal iyadzubillahi mindzalik. Maka jikalau sudah dimulai dari hal ini hati-hati dagangan anda suatu saat pun akan anda alami kehancuran yang diberikan oleh Allah swt, entah mungkin dagangannya tidak mendapatkan keuntungan yang maksimal, atau seandainya kadang-kadang anaknya ditimpa sesuatu atau mungkin istrinya dan lain-lain karena diawali dengan sesuatu yang tidak jujur. Tetapi jikalau diawali dengan sesuatu yang jujur maka anda akan mendapat derajat yang begitu mulai dari Allah swt besama dengan orang-orang yang mati syahid. Sehingga sayyidina Umar mengatakan ;
‘Orang yang tidak memahami daripada ajaran-Nya maka tidak aku akan perbolehkan dia untuk berjualan di pasar Madinah’
Tidak sembarangan karena kenapa? takut, seperti itu wara’nya orang-orang terdahulu demikian. Daripada sekarang apapun dagangan kita jangan kita ini berbuat curang atau kita berbuat yang seandainya tidak jujur wal iyadzubillahi mindzalik. Maka itu semuanya akan menjauhkan diri kita dari segala keberkahan yang diberikan oleh Allah swt.
Perlu juga harus kita pahami apa tentang jual beli tersebut syarat-syaratnya bagaimana, ada rukun-rukunnya, ada penjual dan pembelinya, ada akad jual belinya dan lain-lain. Jikalau kita sudah tidak mengerti orang-orang di zaman sekarang mau berbisnis mau jual beli nggak tahu hukumnya, itu yang salah. Karena didalam hukum Islam itu semuanya diberikan oleh Allah swt diberikan oleh nabi kita Muhammad saw solusi. Orang mau menikah belajar dahulu tentang nikah, orang mau berdagang belajar dulu bagaimana cara berdagang jangan dia asal-asalan ketika dia berdagang. Misalkan contohnya jikalau mau kerjasama ‘as syarikah’ itu harus ada caranya itu bagaimana caranya syarikah itu, bagiannya bagaimana itu. Dan lebih sangat diperhatikan lagi jikalau kita ini mau hutang kepada orang usahakan disitu ada 2 orang yang menyaksikan atau ada hitam diatas putih tertulis hingga ditakutkan jikalau ada orang yang meninggal atau keluarga kita yang meninggal ada orang yang mengaku bahwasanya ‘fulan tadi yang meninggal itu punya utang sama saya’ ati-ati .
Makanya Rasulullah saw itu selalu membiasakan daripada sahabat-sahabatnya, bahkan Rasulullah saw pun sendiri jikalau mau berhutang itu para sahabatnya surruh nulis sahabatnya, ‘tulis saya hutang sama engkau sedemikian-sedemikian’ dan disaksikan dengan semua sahabat. Ini sampai-sampai sahabat ini ketika mau nulis yang mau utang ini Rasulullah nggak kuat nggak bisa nulis karena kenapa? Karena yang mau utang Rasulullah. Lihat manusia yang begitu mulia, manusia yang mempunyai segala daripada anjuran dan aturan yang diberikan oleh Allah swt.
Maka hati-hatilah kita dengan yang namanya dagangan yang kita akan perdagangkan sehingga kita betul-betul jujur didalam dagangan kita. Jikalau sudah jujur seperti saya katakan tadi akan diberikan keberkahan yang begitu agung oleh Allah swt dan diberikan oleh Allah swt entah diberikan dalam dagangan kita, mungkin anak kita akan bertaat. Asal mula jikalau anak kita mau bertaat kepada Allah dan berbakti kepada kita berikan dengan rezeki yang halal, dari rezeki yang halal, dengan cara bedagang yang halal, jangan curang didalam perdaganganmu. Karena wal iyadzubillahi mindzalik jikalau kita sudah curang makan daripada haram, makan daripada riba, didalam firman-Nya Allah swt mengatakan :
…… وَأَحَلَّ ٱللَّهُ ٱلْبَيْعَ وَحَرَّمَ ٱلرِّبَوٰا۟ ۚ…….
‘……………sesungghnya Allah swt menghalalkan jual beli dan Allah swt mengharamkan yang namanya riba…………..’ (QS: Al-Baqarah Ayat: 275).

Sekarang banyak orang di zaman sekarang ini yang memakan riba yang mungkin tidak kita sadari hati-hati. Kita misalkan pinjam kepada orang 10ribu nanti kembalikan 20ribu ya, itu riba namanya. Jangan sekali-kali anda memakan daripada harta yang anda terima dari itu tersebut sehingga harta tersebut anda berikan kepada anak anda itu tanda pemula daripada anak yang tidak menurut dengan orang tuanya. Karena kenapa? Dibiasakan dengan memakan daripada rezeki yang haram wal iyadzubillahi mindzalik. Kata Rasulullah saw :
‘Barangsiapa seseorang yang memakan daripada rezeki yang haram atau dari dagangan yang haram, maka niscaya anggota tubuhnya itu akan bermaksiat kepada Allah mau atau tidak mau’, Pasti akan bermaksiat mau apa tidak mau, wal iyadzubillahi mindzalik karena kenapa? Karena sudah mencicipi daripada rezeki yang haram. Makanya Rasulullah saw itu memilih daripada kehidupan yang sederhana, kalau seandainya ada dinikmati oleh Rasulullah saw, kalau seandainya tidak ada tidak dicari oleh Rasulullah saw. Lain dengan kita, kita mungkin kalau tidak ada memaksakan kita pinjam uang bank, uang rentenir dan lain-lain. Maka jikalau kita sudah terjebak didalam itu semuanya maka berusahalah sedikit demi sedikit anda untuk mengurangi daripada kebiasaan kita makan daripada hasil riba tersebut. Kalau seandainya orang baik biar pun temen anda misalkan kita meminjam 10ribu ya mengembalikannya 10ribu, kalau teman baik ya seperti itu tapi kalau seandainya teman tapi musuh mungkin ada pinjam 10ribu nanti kembalikan 100ribu ya itu bukan teman namanya itu musuh namanya. Makanya kita diberikan oleh Allah swt oleh baginda nabi kita Muhammad saw itu cara-cara yang begitu sempurna hingga kehidupan kita itu seperti kehidupan nabi Muhammad saw. Tidak ada didalam kehidupan kita itu perbuatan yang dilarang oleh agama, dilarang oleh Allah swt sehingga kita sedikit demi sedikit naik maqom kita kehadirat Allah, jikalau anak sekolah SD kelas 1, setelah kelas 1 kelas 2, kelas 2 kelas 3 seperti itu kedudukan hamba dengan Rabbul’alamin dengan Allah swt dari hal-hal sepele itu dari rezeki kita yang kita makan, dari pekerjaan yang kita makan dari awal-awal itulah kita akan diberikan keberkahan oleh Allah swt dan berusahalah selalu minta kehadirat Allah swt, apapun yang anda minta, minta dengan Allah swt. Kalau seandainya minta kepada manusia pasti yang namanya manusia pasti terbatas tapi kalau Allah swt tidak terbatas tidak ada tepinya Allah swt. Tapi jikalau manusia terbatas anda pinjam 10ribu kadang-kadang diberikan 5ribu ini yang saya punya, tapi jikalau Allah swt kita meminta 10ribu diberikan rezeki lewat hamba-Nya fulan dan fulan bisa jadi 200ribu, 300ribu karena kenapa? Karena kita meminta kepada Dzat yang memberikan kepada kita segala kenikmatan.
Mudah-mudahan ada manfaatnya, mudah-mudahan di kesempatan yang sangat mulia ini kita diberikan rasa jujur oleh Allah swt didalam pekerjaan kita, didalam dagangan kita, didalam usaha kita. Marilah dikesempatan yang sangat mulia ini kita berdzikir kepada Allah swt kita mendekatkan diri kita kehadirat Allah swt, kita bersihkan daripada hati kita, sanubari kita daripada segala kotoran, daripada segala noda hingga kita menjadi manusia-manusia yang dibersihkan oleh Allah swt.

فَقُوْلُوْا جَمِيْعًا

يَا الله …يَا الله …يَا الله …يَا الله …يَا الله … يَا الله ...يَا الله... ياَ الله